Wakil Rektor I Unusa, Prof Kacung Marijan melihat salah satu karya mahasiswa PPG Unusa yang mengikuti Gelar Karya Proyek Kepemimpinan II, Kamis (14/9/2023). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Semester 2/2022 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melaksanakan GeLar Karya Proyek Kepemimpinan II. Gelar Karya ini diikuti 57 mahasiswa yang terbagi dalam enam kelompok, tiga kelompok dari kelas A dan tiga kelompok dari kelas B.

Koordinator PPG Unusa, Dr Nafiah menjelaskan Gelar Karya ini adalah hasil akhir dari pembelajaran Proyek Kepemimpinan I dan II yang telah dijalankan selama dua semester.

“Ini gongnya. Kalau pada semester 1 memproyeksikan kira-kira proyek apa yang akan dilakukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, siswa sekolah dasar dan komunitas lainnya. Dan di semester 2 mahasiswa menempuh Proyek Kepemimpinan II di mana proyeksi yang sudah dirancang di semester 1 itu diimplementasikan menjadi produk. Dan produk itu dipamerkan saat ini,” jelas Nafiah.

Dari enam kelompok itu membuat beberapa karya. Kelompok 1 Kelas A membuat Eco Preneur Salangel (Produk Olahan Salak) untuk mengurangi limbah buah salah.

Kelompok 2 kelas A memberikan pelatihan membuat TOKA (totebag dan kaos) dengan teknik celup dan eco print untuk meningkatkan kewirausahaan di panti asuhan Bendul Merisi.

Kelompok 3 kelas A membuat Proyek Vertical Garden Membentuk Generasi Berwawasan Lingkungan. Kelompok 1 Kelas B memanfaatkan botol plastik bekas untuk penghijauan sekolah. Kelompok 2 Kelas B memberikan edukasi pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah di Kelurahan Jemur Wonosari. Dan Kelompok 3 Kelas B membuat anyaman dari kanvas plastik untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur di TPQ Hidayatullah Gresik.

Wakil Rektor Unusa, Prof Kacung Marijan mengapresiasi kreativitas mahasiswa PPG. Dikatakannnya guru di zaman sekarang ini haruslah kreatif dan inovatif dan berjiwa kepemimpinan.

Mahasiswa PPG Unusa memperlihatkan alat peraga pembelajaran untuk meningkatkan literasi membaca siswa di SD. DUTA/ist

Karena guru adalah komponen penting dalam sebuah proses pendidikan. “Kurikulum penting, tapi guru juga penting. Tanpa guru tak bisa terlaksana proses pendidikan ini,” ujarnya.

Diakuinya, dengan proyek karya ini, membuktikan bahwa mahasiswa PPG Unusa memiliki kreativitas dan inovasi. “Dan beruntunglah sekolah-sekolah yang nantinya merekrut mereka. Karena mereka berkualitas,” tandas Prof Kacung.

Salah satu kelompok mahasiswa PPG yang ikut unjuk karya ini adalah kelompok 2 dari kelas A. Sepuluh mahasiswa yang tergabung di kelompok ini memberikan pelatihan membuat TOKA (totebag dan kaos) dengan teknik celup dan eco print untuk meningkatkan kewirausahaan di panti asuhan Bendul Merisi.Produknya berupa kain dan kaos yang sudah diberi pewarna alam.

“Kita melatih anak panti karena mereka kurang kreativitas. Kegiatan selama ini kan hanya sekolah, mengaji dan sejenisnya. Kita latih untuk memiliki keterampilan. Akhirnya bisa terwujud produk ecoprint ini,” tutur ketua kelompok, Auliau Rachman. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry