KUNCI GENERASI MILENIAL: Menristek Dikti Prof M Nasir menerima cendera mata dari Rektor Unisma Prof Dr H Masykuri Bakri MSi usai menyampaikan kuliah tamu di Gedung Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (27/12/2017). (duta.co/aris)

MALANG | duta.co – Lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan berat, apalagi pada tahun 2018 persaingan masuk dalam dunia kerja kian ketat. Mereka harus punya tiga hal jika ingin memenangi persaingan.

“Ada tiga hal utama yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing bangsa. Tiga hal itu antara lain generasi millenial atau sarjana masa kini harus punya working skill, inovasi, dan karakter nasional.” Demikian kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Mohammad Nasir saat menyampaikan materi kuliah tamu di Gedung Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (27/12/2017).

Ditambahkan Nasir, tanpa tiga hal tersebut, lulusan tidak akan tertampung dalam dunia kerja. “Lulusan belum bisa dikatakan baik kalau belum diserap dunia usaha. Masa tunggu paling lama itu cuma 6 bulan. Bukan hanya itu, pekerjaan yang dia dapat harus linier dengan jurusannya. Bukan malah pindah profesi ya,” ujar Nasir.

Selain itu, seorang sarjana harus punya working skill yang mumpuni. Hal itu bisa diukur apabila sarjana tersebut mempunyai sertifikat kompetensi. Sehingga, tambah Nasir, kompetensi pada ilmu mereka sesuai dengan Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Hal ini bisa didapat dengan mendaftar sertifikasi profesi.

Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr H Masykuri Bakri MSi menyatakan mendukung kebijakan Menristek Dikti. “Termasuk jurnal bereputasi, guru besar, serta clusterisasi pendidikan tinggi dengan harapan dapat mendukung daya saing perguruan tinggi,” tandasnya. ais

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry