NOVEL BASWEDAN tes membaca di RS Singapura.

JAKARTA | duta.co – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berinisiatif membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Ketua Tim dari Subkomisi Pemantauan Komnas HAM, Maneger Nasution, mengatakan, timnya telah bekerja selama sebulan untuk mengumpulkan informasi di lapangan, sekaligus memantau perkembangan penyelidikan Kepolisian RI.

“Tim ini telah meminta keterangan keluarga Novel Baswedan dan sejumlah saksi di sekitar Jalan Deposito T, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hasil sementara dari penelusuran tersebut,” kanya.

Manejer juga nengungkapkan, timnya menemukan indikasi penyerangan terhadap Novel dilakukan secara terencana, oleh profesional, dan diotaki orang besar.  “Ini kasus tindak pidana luar biasa. Ada konspirasi di baliknya,” ujarnya.

Maneger enggan mengungkapkan informasi yang telah dikantongi oleh timnya (Komnas HAM). Yang jelas, hari ini timnya akan bertemu dengan pimpinan KPK  untuk membahas sejumlah temuan tersebut. “Kami akan sandingkan (informasinya). Supaya teman-teman KPK mendapat informasi juga sehingga lebih cepat selesai,” ujar dia.

Hari ini, genap 55 hari sejak dua orang tak dikenal menyiram wajah Novel Baswedan dengan air keras ketika penyidik KPK tersebut pulang salat subuh di Masjid Al Ihsan dekat rumahnya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa pagi, 11 April lalu. Akibat serangan tersebut, kedua mata Novel terluka dan harus dioperasi di rumah sakit mata di Singapura. net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry