KELER: Tersangka penjualan motor curian saat dikeler ke Mapolrestabes Surabaya, kemarin. (Duta/Tunggal Teja)

SURABAYA | duta.co – Nur Hidayat (21) dan Ali Sobirin (34), asal Randu Agung, Lumajang ditangkap Satreskrim Polrestabes Surabaya. Paman-kponakan ini berkomplot menjual hasil motor curian lewat media sosial (medsos) Facebook.

Awal mula kasus ini saat Ali membeli motor Suzuki Satria FU milik Sodikin seharga Rp 2 juta. Motor dijual harga murah karena motor hasil curian tidak dilengkapi surat-surat, seperti STNK dan BPKB. Ali memutuskan membeli motor dengan maksud akan menjualnya lagi dan harap bisa mendapat keuntungan lebih besar.

Harapan Ali ternyata sulit terwujud dan motor yang dibelinya tanpa STNK-BPKB lama tidak terjual. Ali pun meminta bantuan keponakannya, Nur Hidayat. Hidayat akhirnya membantu pamannya dengan menawarkan penjualan motor curian melalui Facebook.

“Ini merupakan hasil ungkap melalui cyber patrol. Awalnya kami mendapat infomasi jika ada motor yang dijual dengan harga sangat murah di Facebook. Harganya murah karena tanpa STNK dan BPKB,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, Jumat (24/2).

Menurut Shinto, tersangka Hidayat menjual motor curian lewat sebuah grup Facebook. Dalam grub Facebook itu, tersangka Hidayat memberi keterangan bahwa motor ini yatim piatu. “Kalimat yatim piatu ternyata sebuah kode jika motor tanpa STNK dan BPKB,” tutur Shinto.

Polisi yang curiga dengan penjualan motor murah di Facebook, akhirnya pura-pura transaksi. Dan disepakati melakukan pertemuan di depan waduk kampus Unesa Lidah Wetan. Begitu Hidayat muncul dengan motor curiannya, polisi langsung meringkusnya.

Polisi sempat kebingungan siapa pemilik motor curian. Lantaran nomor mesin dan rangka sudah digerenda. “Kami meminta bantuan Labfor dan dengan meneteskan cairan khusus ke mesin motor, akhirnya diketahui pemiliknya,” terang Shinto.

Pemilik motor adalah  Ari Nuristin, asal Sumbersari Jember. Motor milik Ari ini dicuri pada 2012 lalu.  “Alhamdulillah motor bisa ditemukan. Saya sebenarnya sudah melupakan kehilangan motor lima tahun lalu. Terima kasih pak polisi,” aku Ari.

Sedangkan Hidayat mengaku, ide menjual motor curian melalui Facebook dilakukan dengan harapan bisa lebih aman.”Ternyata diketahui polisi juga,” aku Hidayat. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry