PENGHARGAAN. Mas Pj didampingi Sekda Gaguk Tri Prasetyo (baju putih), Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya (baju putih), dan Kepala Cabang Bulog Surabaya Selatan Rusli menyerahkan penghargaan kepada Pracangan TPID yang diresmikan. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Bertempat di Koperasi Ponpes Nurul Huda, jalan Surodinawan, Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro S.STP MSi yang akrab disapa Mas Pj secara simbolis meresmikan 12 Toko Perancangan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (31/1/2024).

Hadir dalam agenda tersebut antara lain Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM, Kepala Cabang Bulog Surabaya Selatan Rusli, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya, dan sejumlah pejabat lainnya.

Pada kesempatan tersebut Mas Pj mengatakan, peresmian ini merupakan peresmian 12 Toko Pracangan TPID dari 26 Toko Pracangan TPID yang diagendakan.

“Sebelumnya sudah 10 Pracangan TPID yang diresmikan, hari ini 12 Pracangan TPID yang diresmikan, sehingga secara keseluruhan sudah 22 Pracangan TPID yang diresmikan,” ujarnya.

Menurutnya, pendirian Toko Perancangan TPID sebagai bentuk IKI, akronim dari Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovatif.

“Inisiatifnya, menjaga agar inflasi yang ada di kota Mojokerto terkendali. Ini Inisiatifnya luar biasa yang dilakukan oleh Pak Sekda, selaku Ketua TPID, dan Kepala Diskopukmperindag,” katanya.

Mas Pj mengungkapkan, inflasi di kota Mojokerto masih di bawah angka rata-rata nasional dan dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya masih yang paling bagus.

Indeks Perkembangan Harga (IPH) di kota Mojokerto juga terpotret semakin baik meski harga cabe rawit, cabe merah, dan telur ayam ras masih naik.

“Kenaikan cabe rawit, cabe merah, dan telur ayam ras memang hal biasa dan kenaikannya masih terkendali,” ungkapnya.

Yang ke dua ada Kolaboratif, lanjutnya, kolaboratifnya dilakukan dengan Bulog. “Jadi, ini kolaborasi yang masif. Yang nyuplai beras, gula, dan minyak itu dari Bulog. Sedangkan yang lainnya kerjasama dengan LPM,” jelasnya.

Setelah ada inisiatif dan kolaboratif, lanjutnya, maka muncullah inovatif. “Yang selama ini kita punya RPK (Rumah Pangan Kita) ditingkatkan menjadi Toko Pracangan TPID,” tandasnya.

Kepala Dispora Provinsi Jatim ini berharap Toko Pracangan TPID bermanfaat bagi masyarakat. “Kalau jenengan semu belanja bisa di Pracangan TPID karena harganya dijamin sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” harapnya.

“Jadi, kalau belanja di pasar harganya sudah melambung, monggo belanja di Pracangan TPID,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya mengatakan, 10 Toko Pracangan TPID yang diresmikan sebelumnya yakni Pracangan TPID Lpm Kranggan, Pracangan TPID Jaya Wijaya (Prapanca), dan Pracangan TPID Muhammad Arifin (Pasar Ketidur).

Selain itu, Pracangan TPID Pasar Prajuritkulon, Pracangan TPID Pasar Tanjung Anyar, Pracangan TPID Kpri Trimadya (Kel. Balongsari), Pracangan TPID Kopwan Annisa Muslimat NU Kota Mojokerto, Pracangan TPID LPMK Barokah (Kel. Gedongan), Pracangan TPID Kel. Prajuritkulon, dan Pracangan TPID Kel. Pulorejo.

Sedangkan 12 Toko Pracangan TPID yang diresmikan yakni Pracangan TPID Kel. Balong Cangkring II, Pracangan TPID Kopwan Sabuk, Pracangan TPID Koppontren Nurul Huda, Pracangan TPID KPRI Panca Warna (SMAN 2), Pracangan TPID Tpid Kel. Sentanan, dan Pracangan TPID Kopwan Sri Rejeki.

Yang lainnya, Pracangan TPID Koperasi Wira Karya, Pracangan TPID Pasar Benteng Pancasila Eks Joko Sambang, Pracangan TPID Koperasi Produsen Pedagang Kopi Mukti Raya, Pracangan TPID Ita Kita Sejahtera, Pracangan TPID Kel. Kedundung, dan
Pracangan TPID Kel. Surodinawan “Toko 4 Saudara”.

“Dengan demikian, dari 26 Toko Pracangan TPID yang kita rencanakan, hanya tinggal empat lagi yang belum diresmikan. Insyaallah Februari nanti kita tuntaskan semuanya,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry