PANDEMI : Kasdam V Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setyawan saat pimpin rapat virtual evaluasi PPKM se - Jawa Timur (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Pemerintah Kota Kediri menerima apresiasi berupa pujian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas aplikasi Sinergi Tiga Pilar (SIGAP). Yang dipergunakan untuk mendukung penerapan Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Kota Kediri. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) V Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setyawan dalam rapat virtual evaluasi PPKM se – Jawa Timur.

“Inovasi yang bagus, sangat efektif dan efisien bagi tim gugus tugas dalam memantau dan menerima laporan perkembangan pandemi Covid-19 dari posko kelurahan,”ungkapnya saat memberikan evaluasi, Kamis kemarin. Menurut Jenderal bintang satu ini, inovasi ini bisa menginspirasi kota atau kabupaten lain sebagai upaya untuk memaksimalkan PPKM

“Bisa diadaptasikan didaerah lain, dengan demikian pengendalian Covid-19 bisa lebih terkontrol,”imbuhnya. Sebelum itu, Chevy Ning Suyudi, Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri telah memaparkan sejumlah fitur yang terdapat dalam aplikasi SIGAP ini. “Dengan aplikasi ini kami bisa mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran oleh tiga pilar,” jelasnya.

Aplikasi Pendukung PPKM Mikro

PANDEMI : Chevy Ning Suyudi, Asisten Administrasi Umum bersama dr. Fauzan Adima, sekretaris Gugus Tugas Covid-19 (istimewa/duta.co)

Menurut Chevy, sejauh ini telah tercatat sejumlah 647 titik yang berpotensi kerumunan. “Itu nanti yang menjadi panduan bagi tim tiga pilar skala kelurahan untuk melakukan penelusuran,” imbuhnya. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga mampu menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas dalam melakukan penelusuran.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Kota Kediri telah membentuk jaringan laboratorium klinik yang melayani tes rapid secara mandiri di Kota Kediri. “Kami fasilitasi setiap klinik tersebut dengan sebuah aplikasi, jadi setiap harinya harus melaporkan hasil tes tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa hasil laporan dari laboratorium ini kemudian akan ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di Kota Kediri. Kemudian nantinya akan membentuk sebuah standar berupa hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil tes swab.

Sementara itu, dalam rapat evaluasi virtual ini, Pemerintah Kota Kediri melaporkan bahwa sejak diberlakukannya PPKM berskala mikro ini, terdapat penurunan angka kasus Covid-19 di Kota Kediri. “Alhamdulillah, hingga saat ini terpantau ada penurunan kasus dan zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT,” terang Asisten Administrasi Umum. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry