Pertemuan Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto dengan Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat, Kamis (9/6/2022) petang. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menghadiri pameran “Mini Thailand Week 2022” yang diselenggarakan oleh Thai Airways Internasional dan Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand di Surabaya, Kamis (8/6/2022) petang. Pameran dihadiri dan dibuka oleh Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat.

Saat bertemu dengan Prapan Disyatat, Adik mengungkapkan keinginan Kadin untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dengan Thailand, khususnya ekspor non migas Jatim agar tercipta keseimbangan antar kedua belah pihak.

“Dalam lima tahun terakhir, neraca perdagangan Jatim dengan Thailand selalu minus. Kita kalah dalam banyak komoditas ekspor, utamanya agriculture. Untuk itu, Kadin berharap pemerintah Thailand bisa membantu kami memasarkan produk Jatim di Thailand,” ujar Adik Dwi Putranto.

Adik menuturkan, pada tahun 2018 misalnya, ekspor Jatim ke Thailand mencapai US$ 449,41 juta, sementara impor Jatim dari Thailand mencapai US$ 1,133 miliar. Di tahun 2019 ekspor Jatim ke Thailand mencapai US$ 418,3 juta dan impor mencapai US$ 982,29 juta. Dan di tahun 2020 realisasi ekspor Jatim ke Thailand juga masih landai, hanya mencapai US$ 451,92 juta, sedangkan realisasi impor mencapai US$ 750,1 juta.

“Di tahun 2021, kondisinya masih sama, ekspor Jatim mencapai US$ 624,04 juta sedangkan impor Jatim dari Thailand cukup besar, mencapai US$ 918,5 juta. Untuk itu, kami berharap Dubes Thailand bisa membantu Jatim untuk meningkatkannya agar terjalin kerjasama perdagangan yang seimbang,” tandas Adik.

Sesaat sebelum membuka mini pameran tersebut, Prapan Disyatat juga melakukan kunjungan ke Graha Kadin Jatim dengan didampingi oleh Minister Counsellor Commercil Thai Grade Center Royal Thai Embassy, Bhornbhat Punngok dan Thailand Board of Investment Royal Thai Ambassy, Napat Thuppun.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Perdagangan Luar Negeri Kadin Jatim Tommy Kaihatu juga mengungkapkan hal yang sama bahwa selisih neraca perdagangan antara Jatim dengan Thailand memang cukup besar, impor Jatim dari Thailand hampir dua kali lipat dari realisasi ekspor Jatim dari Thailand.

“Kami tidak ingin hanya menjadi pasar bagi Thailand, harus ada kerjasama yang seimbang. Untuk itu, saya juga mengajak mereka untuk berinvestasi disini. kerjasama investasi ini akan menjadi solusi tepat bagi Thailand dan Indonesia. Terlebih kebijakan pemerintah Jokowi saat ini adalah mengurangi impor dengan memaksimalkan potensi dalam negeri,” ungkap Tomy.

Dengan menanamkan investasi di Jatim, maka Thailand secara otomatis bisa memasarkan produknya di pasar dalam negeri dan luar negeri. Terlebih Thailand cukup unggul dalam hal pengembangan sektor pertanian.

“Teknologi pertanian Thailand cukup canggih, mereka bisa berinvestasi alih teknologi atau lainnya. Agar Thailand lebih tertarik, maka Kadin memberikan jaminan kemudahan berinvestasi di Jatim. Mulai perijinan hingga pengurusan dokumen lainnya. Kadin menjamin untuk memproteksi investasi mereka, baik dalam hal regulasi perijinan maupun kecepatan dalam rangka mendapatkan pasar domestik Indonesia yang besar,” ungkap Tomy.

Nantinya, investasi di sektor pertanian tersebut akan dibawah koordinasi Kadin Jatim yang akan direalisasikan dalam bentuk kemitraan dengan kelompok tani. “Misal ingin investasi pengembangan buah nanas, maka investasi ini tidak tersentral pada satu perusahaan saja tetapi dengan mengajak puluhan kelompok tani sehingga mereka bisa maju bersama. Dan rupanya pak Dubes Prapan Disyatat sangat tertarik,” pungkas Tomy. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry