Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka HLM, di ruang Command Center Pemkab Lt.3, Selasa (5/12/2024).

LAMONGAN | duta.co – Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024, dikawatirkan harga kebutuhan pokok di pasaran tidak terkendali. Antisipasi ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan siapkan strategi untuk kendalikan inflasi. Persoalan ini dibahas dalam High Level Meeting (HLM), di ruang Command Center Pemkab Lt.3, Selasa (5/12/2024).

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka HLM mengungkapkan, Pemkab Lamongan bersinergi dengan seluruh OPD, Pemerintah Provinsi, hingga Pemerintah Pusat, gencar lakukan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Dari strategi jangka pendek, ungkapnya, diadakan operasi pasar murah sebanyak 20 kali hingga Desember 2023 (program dari Dinasperindag Kabupaten Lamongan) dan gerakan pasar murah sebanyak 2 kali hingga Desember 2023 (program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Jawa Timur).

“Hal tersebut bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dan meringankan biaya pembelian masyarakat,” katanya.

Sedangkan strategi jangka panjang, kata dia, ialah dengan menerapkan  program menanam pekarangan terpadu atau “Gema Karangpadu”, yaitu pemberian bantuan bibit kepada kecamatan stunting serta pemberian bantuan bibit kepada 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Program ini, jelasnya, merupakan besutan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan yang berkolaborasi dengan PKK Kabupaten Lamongan. “Seluruh OPD dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Lamongan. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat,” tuturnya.

Bupati Yuhronur juga menyatakan bila adanya fluktuasi harga yang terjadi pada siklus menjelang Nataru 2024. Kondisi ini, lanjutnya, didorong oleh kenaikan permintaan konsumsi sehingga akan berpengaruh juga akan ketersediaan bahan pangan. “Upaya yang kita lakukan selain menekan inflasi juga menjaga ketersediaan bahan pangan dan stabilisasi harga,” ungkapnya.

Selanjutnya, Pak Yes memaparkan inflasi di Jawa Timur menduduki angka 3,24% dan 2,56% untuk angka globlal. Di Kabupaten Lamongan sendiri terpantau melandai pada awal Desember 2023. Inflasi yang mendominasi Kabupaten Lamongan saat ini adalah pada komoditas holtikultura.

“Memang yang menjadi persoalan hingga saat ini adalah cabai. Harganya saat ini mencapai 67.500/Kg untuk cabai merah dan cabai rawit 81.375/kg. Cabai ini tidak ada substansinya jadi solusinya adalah penggencaran tanam,” terangnya.

Sementara narasumber Deputi Direktur Bank Indonesia Yayat Cadarajat menjelaskan, faktornya yang melandasi adanya inflasi saat ini ialah fenomena El Nino. “Adanya El Nino menjadikan beberapa komoditas holtikultura mengalami gagal panem sehingga pasokan menjadi terbatas,” katanya.

Berdasarkan prognosa Dinas Pertanian 2023, jelasnya, Kabupaten Lamongan akan mengalami defisit pada pasokan komoditas beras, aneka bawang, dan aneka cabai. “Sehingga Lamongan diharapkan untuk melakukan manajerial. Mungkin bisa impor atau intra antar daerah untuk memenuhi kebutuhan beberapa komoditas tersebut,” tutur Yayat.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro Ferdian Darma Atmaja mengungkapkan, stok beras di gudang beras Lamongan yang terletak di Karangkembang tahun 2023 adalah 1.650.000 Kg. “Upaya menekan inflasi pada beras, Bulog menyalurkan bantuan beras murah di Kabupaten Lamongan mencapai 1.900.000 Kg pada tahun 2023,” pungkasnya. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry