Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, dan Bupati Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh SH, seusai penandantangan MoU.

MALANG | duta.co – Kepercayaan pemerintah daerah terhadap Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang terus mengalir. Kali ini datang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Memorandum of Understanding (MoU) pun ditandatangani langsung oleh Rektor ITN Malang dan Bupati Mahakam Ulu.

Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, mengatakan, selama ini kampus biru ini sudah berpengalaman mendampingi  pengembangan daerah-daerah baru terutama di wilayah Indonesia Timur. Kerjasama dengan Pemkab Mahakam Ulu ini menjadi kesempatan yang luar biasa. Apalagi Mahakam Ulu baru berusia 8 tahun, dimana dalam pengembangan wilayah terutama Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) membutuhkan peran serta perguruan tinggi.

“Tim teknis ITN akan menginventarisir bantuan teknis yang bisa diwujudkan sesuai keinginan daerah. Kami akan kawal kerjasama ini,” ungkap Prof Abraham, Kamis (15/04/2020).

Lebih lanjut ia menyampaikan, penataan ruang (RTRW) tentunya dikawal sampai menjadi Perda. Pendampingan mulai dari konsultasi sampai revisi akan dilakukan. ITN merupakan pioner pada tata ruang, tidak sebatas itu, dengan 15 prodi yang siap berperan serta mengembangkan daerah.

Bahkan, imbuh dia, ITN Malang siap melakukan pendampingan dalam bidang pendidikan. Hal tersebut juga tertuang dalam nota kesepahaman bersama antara kedua belah pihak untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan menggali kebutuhan pemerintah daerah diharapkan kampus teknologi ini bisa menjadi konseptor dalam bidang pendidikan dan penataan ruang.

Sebenarnya bukan kali pertama Pemkab Mahakam Ulu bertandang ke ITN Malang. Sebelumnya awal tahun 2020 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahakam Ulu mengunjungi Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang. Tujuannya untuk belajar penyusunan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kota), serta peraturan zonasi.

Sedangkan untuk kunjungan MoU kali ini Bupati Mahakam Ulu membawa serta jajarannya. Menurut Bonifasius Belawan Geh SH, sebagai daerah baru yang berkembang bertahap mulai dari nol. Memiliki 5 kecamatan dan 50 kampung, dengan 80 persen penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sehingga dalam percepatan pembangunan membutuhkan ahli-ahli teknis dari ITN Malang.

“Kami percaya ITN mampu menyelesaikan persoalan atas kebutuhan kami. Kami menghendaki wilayah kami bisa sama dengan daerah-daerah lain. Untuk itu kami berharap ITN bisa membantu dan menata dalam bidang tata ruang, juga dalam bidang SDM (pendidikan), penelitian, serta pengembangan masyarakat,” kata Bonifasius.

Sementara itu Sekda Mahakam Ulu, Dr Stephanus Madang, S Sos MM menambahkan, pertemuan dengan ITN Malang kali ini di luar ekspektasi. Pasalnya, selain mengikuti pelaksanaan MoU rombongan juga mendapat pencerahan bagaimana peluang Mahakan Ulu ke depan.

Kepercayaan Mahakan Ulu kepada ITN Malang dituangkan oleh Stephanus dalam tiga harapan. Pertama, mempromosikan program kementerian ke Mahakam Ulu. Kedua, adanya wacana kesempatan untuk menguliahkan anak-anak Mahakam Ulu ke ITN, sehingga tidak tertinggal jauh. Serta ketiga, peluang staf kedinasan dapat melanjutkan kuliah sehingga memperkuat SDM Pemkab.

“Kami laporkan Perda kami sudah dievaluasi oleh propinsi. Selangkah lagi kami dorong ke kementerian. Kami percaya ITN sudah banyak kerjasama dengan Pemkab dan Kementerian. Besar harapan kami, Mahakam Ulu menjadi binaan kampus ini,” tandasnya. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry