BATIK : Sri Rahayu (tengah) Wakil Ketua Komisi IX DPR RI menyempatkan diri melihat langsung proses pembuatan batik didampingi Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kabupaten Kediri (Nanang .P Basuki/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Masa Pandemi Covid-19 justru membawa berkah bagi warga di Desa Wonoasri Kecamatan Grogol, seiring berdirinya Griya Batik Panji dimana karyanya kini telah menembus pasar nasional. Semua ini tidak lepas dari kegigihan Anik Muryantini, sosok perempuan pekerja keras tidak lain menjabat kepala desa. Berawal dari warga tidak memiliki skill, namun karena kemauan tinggi akhirnya mampu memproduksi batik tulis diberi merk Batik Panji.

Apresiasi patut diberikan kepada sosok Kades Wonoasri baru menjabat dua tahun ini. Semoga mampu menginspirasi desa atau kelurahan lainnya. Memberikan kesempatan kepada warganya untuk berlatih membatik, rupanya kini membawa berkah dengan menciptakan karya kain batik dengan kualitas sangat baik.

Berawal diikuti sekitar 25 orang, terdiri segala usia baik perempuan dan laki – laki juga warga masih duduk di bangku sekolah. Kini tersisa 9 orang dan kemudian sepakat mendirikan Griya Batik Panji. “Mohon dicatat, kami tidak mempekerjakan pelajar ya. Karena ini di masa pandemi, maka disela pembelajaran lewat daring mereka belajar membatik,” terangnya.

Dengan kualitas garapan cukup apik meski berbekal otodidak, sejumlah pesanan dari beberapa kota di Indonesia terus berdatangan. “Awalnya kami promosikan dari mulut ke mulut, lalu mencoba lewat media sosial yaitu facebook dan instagram. Modalnya juga tidak banyak hanya 10 juta dengan uang pribadim” terangnya. Dijual dengan harga Rp. 300 ribu hingga Rp. 500 ribu sesuai tingkat kesulitan, dalam sebulan bisa terjual mencapai omzet Rp. 50 juta.

“Kalau saya justru inginnya warga kami memiliki beberapa macam produk UMKM, tidak berhenti pada membatik saja. Ada pembuat keripik atau kue kering dan ini dikerjakan di rumah masing – masing. Memakai nama Panji, karena itu anak kami selain desa kami juga memiliki kisah sejarah masa Kerajaan Kadiri,” ucap Anik Muryantini.

Dari sekian banyak pesanan, yang mendominasi adalah bercorak tokoh dalam pewayangan yang memang identik dengan budaya Indonesia. Ingin berkunjung ke lokasi griya batik ini juga sangatlah mudah, karena berada tepat di depan Balai Desa Wonoasri. “Kami telah mendapatkan kabar dari Disperindag akan mendapatkan pelatihan dan dibantu pemasarannya,” imbuh Kades Wonoasri ini. (nng/adv)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry