Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie (berdiri kanan) saat melihat proses vaksinasi pada sivitas akademika Unusa dan masyarakat umum, Rabu (11/8/2021). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Walau masih dalam suasana pandemi Covid-19, puncak hari lahir (harlah) ke-8 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tetap akan digelar spesial.

Pada 28 Agustus 2021 mendatang, Unusa akan  menghadirkan salah satu putra terbaik bangsa Indonesia yakni Indra Rudiansyah. Indra adalah salah satu pengembang vaksin Covid-19 asal Indonesia yang kini sedang menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Oxford, Inggris. Indra berkontribusi dibalik vaksin AstraZeneca bersama Prof  Sarah Gilbert  sang penemu.

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie mengatakan pihaknya sudah melayangkan undangan ke Indra. Dan Indra sudah menyanggupi untuk hadir virtual untuk memberikan orasi ilmiah di puncah harlah ke-8 Unusa.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

“Kami mengundangnya selain karena saat ini semua dunia sedang membutuhkan vaksin, juga karena tema harlah yang kami ambil tahun ini adalah Vaksin: Daulat Kesehatan dan Potensi Pengembangannya di Indonesia. Tema ini pula yang akan menjadi judul orasi ilmiahnya,” kata Prof Jazidie usai menyaksikan proses vaksinasi di Kampus B Unusa, Rabu (11/8/2021).

Dijelaskan Rektor, sosok Indra tergabung dalam tim Jenner Institute pimpinan Profesor Sarah Gilbert yang sejak 20 Januari 2020. Tim tersebut dan Oxford Vaccine Group bekerja sama menguji coba vaksin virus corona di Pusat Vaksin Oxford.

“Bangsa ini tentu harus bangga ada putra terbaiknya yang bisa tergabung dalam tim untuk uji klinis vaksin Covid-19 meskipun bukan sebagai penelitian utama. Kami berharap dia bisa menceritrakan pengalamannya selama dalam tim tersebut dalam orasi ilmiahnya,” tukasnya.

Seperti diketahui, Indra  menempuh pendidikan doktoran dari beasiswa LPDP. Indra bergabung dengan tim tersebut ketika wabah Covid-19 mengalami eskalasi menjadi pandemi. Semua aktivitas di kampus ditutup kecuali untuk bidang yang terkait Covid-19.

Saat itu, laboratorium kekurangan orang, padahal penelitian tentang Covid-19 membutuhkan banyak sumber daya manusia. Di saat itulah project leader-nya membuka pintu bagi siapapun yang ingin bergabung dan Indra Rudiansyah masuk ke tim untuk membantu uji klinis.

Di tim tersebut itu Indra bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi. Sebelumnya Indra sudah punya pengalaman terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari Institut Teknologi Bogor (ITB).

Mahasiswa doktoral Clinical Medicine di Universitas Oxford itu mengungkapkan, sebenarnya penelitian utama untuk tesis yang akan diambil Indra adalah vaksin malaria. Namun, keikutsertaannya di tim Jenner Institute merupakan real case dari penelitian vaksin untuk menyelamatkan banyak orang.

Prestasi Selama Pandemi

Pada bagian lain Jazidie juga mengungkapkan beberapa prestasi yang ditoreh Unusa selama tahun 2020-2021 yang telah menjadi penyemangat Unusa untuk terus berlari dan mengepakkan sayapnya ke level internasional. Di tengah pandemi, Unusa telah melakukan berbagai inovasi dalam mendukung kemajuan institusi, sivitas akademika, serta masyarakat Indonesia khususnya.

“Kami sudah memulai beberapa langkah digital seperti pembelajaran daring dan praktikum secara daring. Di tengah Covid-19 ini tidak menjadi kendala lantaran Unusa sudah memiliki aplikasi e-sorogan yang telah diterapkan sejak 2017 lalu dan laboratorium virtual reality serta laboratorium micro teaching. Dengan modal yang telah dimiliki ini, Unusa sudah dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran online dan praktikum online,” katanya.

Jazidie juga mengungkapkan jika telah mempersiapkan dan menerapkan pembelajaran berbasis merdeka belajar. Ini merupakan model pembelajaran daring yang sinkron dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tengah Covid-19.

“Karena itu di tahun 2021 Unusa memperoleh banyak hibah program MBKM, seperti Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka, Hibah Kerjasama Kurikulum dan Implementasi (KSKI MBKM), Hibah Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (Teknologi Asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus di perguruan tinggi, dan berbagai hibah lainnya,” ungkapnya.  ril/hms/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry