PERAMPASAN: Tersangka YL (16), memakai topeng spiderman ditunjukkan ke awak media saat gelar ungkap Polsek Tegalsari. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co – Di balik topeng Spidermen, YL (16), tanpa basa-basi membeberkan aksi dan perannya selama ini dalam melakukan sederetan perampasan. Protolan Pelajar Sekolah Dasar (SD) asal Dukuh Kupang Barat Gg Langgar Surabaya ini bahkan disebut teman-temannya menjadi eksekutor setiap melakukan aksinya. Tidak tanggung-tanggung, kelompok perampas beranggotakan enam remaja ini sudah melakukan sederetan perampasan di lima TKP.

Jumat (21/4) misalnya, lima dari enam anggota komplotan remaja (sebut saja kelompok Joker) ini diringkus Tim Anti Bandit Polsek Tegalsari Surabaya. Mereka adalah Muhammad Sholeh (21) asal Dukuh Kupang Gg Langgar, Aldy Prasetya (21) asal Dukuh Kupang Gg Lebar No.88-C, Riyanto (21) asal Dukuh Kupang Gg Lebar No.86, Rizky Saiful Anwar (20) asal Dukuh Kupang Gg Lebar No. 128, dan YL (21) asal Dukuh Kupang Barat Gg Langgar Surabaya. Sedangkan satu tersangka, yakni Lk (21) masih dalam pengejaran (DPO).

Dari lima tersangka yang berhasil diamankan tersebut, YL-lah yang vocal menjawab semua pertanyaan polisi dan sejumlah wartawan. Protolan pelajar Sekolah Dasar (SD) berbadan kurus itu dengan lantang mengakui bahwa dia dan kelompoknya sudah lima kali melakukan perampasan. Tiga perampasan handpone dan dua perampasan tas.

“Kami tidak pernah merencanakan dengan matang. Kita berangkat ramai-ramai. Dan ketika ada peluang, langsung kami beraksi dan yang menjadi eksekutor saya sendiri mas,” beber YK, Selasa (25/4).

Namun YK menolak jika dialah yang menjadi koordinator kelompok ini. YK mengungkapkan, peran masing masing berjalan begitu saja ketika mereka mendapat sasaran. “Jika mereka mendapat HP, mereka akan menjualnya ke penadah. Kalau dapat tas berisi uang kami langsung membagi hasilnya,” aku YL.

Untuk uang hasil penjualan dari barang barang rampasan, YL mengaku menghabiskan uang tersebut bersama-sama untuk minum miras di cafe.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi terhadap kelima tersangka, setidaknya ada lima  TKP yang sudah dilakukan. Diantaranya, di Daerah  Benowo, SCTV, Gunungsari, Lakarsantri, dan di Jl Kartini Surabaya. Namun hingga kini, pengembangan dan pemeriksaan lanjutan masih terus dilakukan.

Kapolsek Tegalsari Surabaya, Kompol Noerjianto tidak menampik jika dilihat dari data bulanan yang masuk kepadanya, kejahatan yang melibatkan anak anak cenderung meningkat. Untuk itu, pihaknya bakal terus mendalami kasus yang melibatkan YL dan kelompoknya.

“Kami masih akan memeriksa mereka semua lebih lanjut. Selain untuk mempelajari pola pergaulan mereka, kami juga ingin mengetahui latar belakang keluarga mereka. Jika kami sudah kantongi itu, bisa jadi akan kami jadikan acuan sebagai upaya pencegahan terhadap remaja yang lain,” tegasnya.

Ditanya, apakah ada dugaan kelompok dewasa yang mengakomodir aksi para penjahat remaja ini. Kompol Noerjianto masih menyatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menemukan keterangan para tersangka yang mengarah kesana. “Tapi segala kemungkinan masih akan terus kita temukan faktanya,” terang Noerjianto.

Sementara untuk barang bukti yang berhasil diamankan adalah Motor Honda Beat, warna putih biru bernopol L  4857 WC, motor Honda Vario 110 warna hitam bernopol W 5484 BN, dan motor Honda Vario 125 warna hitam bernopol L 6983 ML. Ketiga sepeda motor tersebut yang dipakai para pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya. tom/gal