KEDIRI|duta.co – Banyak pihak merasa prihatin atas kejadian bencana alam di Desa Besowo Kecamatan Kepung mengakibatkan satu jembatan putus dan dua jembatan penghubung antar dusun dalam kondisi membahayakan pengguna jalan. Tim BPBD dibantu warga setempat telah bekerja keras memasang bronjong kawat dan sak plastik diisi pasir. Namun setiap hujan deras dengan debit air tinggi, tetap saja hanyut.
“Banyak potong kayu dalam ukuran besar menjadikan bronjong dan 4.000 sak berisi pasir turut hanyut,” ucap Slamet Turmudi, Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri saat kemarin meninjau lokasi. Untuk sekian kalinya warga desa atas komando Suyanto selaku Kepala Desa Besowo kembali menggelar kerja bakti memasang tanggul untuk mengamankan tiang peyangga di Kali Tengah.
“Bila kemudian jembatan ini nanti tidak bisa dilewati berada di Dusun Besowo Timur, maka 1.600 jiwa akan terisolir, makanya kami gelar kerja bakti,” ucap Suyanto saat dikonfirmasi Kamis (04/02). Pensiunan TNI Angkatan Darat Kodim 0809 Kediri dengan pangkat terakhir Pelda, menyayangkan bahwa faktor kerusakan alam ini dikarenakan maraknya penebangan hutan di lahan milik Perhutani.
Kades Besowo : Harus Ditindak Tegas
Selain itu juga terdapat usaha galian C yang sebenarnya telah diberi himbauan untuk dihentikan. “Kami sudah berikan himbauan, agar penebangan hutan dan usaha galian ini berhenti sementara. Kami juga berharap aparat penegak hukum untuk bertindak tegas,” jelasnya.
Dari sejumlah sumber dan dibenarkan Kades Suyanto, bahwa usaha galian ini dikelola Sumariono merupakan mantan kepala desa sebelumnya. Dirinya mengaku telah memberikan himbauan hingga berupa spanduk berisi himbauan. “Sebenarnya kami telah mengambil langkah – langkah secara prosedur sesuai kewenangan kami. Selama ini pemerintah desa tidak pernah dimintai ijin ataupun kompensasi atas usaha galian tersebut,” tegasnya. (nng)
