MEMFITNAH NU: Alfian Tanjung berceramah di Masjid Agung Cianjur. (ist)

CIANJUR | duta.co – Ustad Alfian Tanjung  tak henti lempar fitnah kiri-kanan dengan tuduhan antek komunis. Bahkan NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia pun dibuat geram dengan ceramahnya yang bikin panas kuping kiai-kiai NU.

Pada Maret 2017 lalu, umat muslim NU di Cianjur dibuat panas dengan isi ceramah Alfian Tanjung gara-gara secara tidak langsung menuduh NU sebagai bagian Partai Komunis Gaya Baru.

Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH M Choirul Anam MZD telah dikonfirmasi terkait ujaran kebencian kepada NU itu. Kiai Anam mengatakan,  Alfian Tanjung membelokkan opini publik sehingga NU disimpulkan pendukung gerakan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru.

Kiai Anam bahkan menyatakan Alfian Tanjung telah ngawur menyatakan NU termasuk dalam gerakan Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme) ala Soekarno. “Alfian tidak mengerti sejarah pembasmian PKI oleh NU dan Ansor,” Ungkapnya.

Alfian juga membantah pernyataan Alfian yang mengatakan, NU telah mendukung PKI Gaya Baru dengan memfasilitasi refleksi hari lahir PKI ke-90 di kantor PCNU Kendal. “Ini sungguh fitnah sangat keji kepada jamaah NU” tandasnya dikutip dari Arrahmahnews.

Menghadapi fitnah yang dilontarkan Alfian Tanjung tersebut, PCNU Cianjur telah mengajukan surat keberatan kepada MUI Kabupaten Cianjur nomor 407/PC/A-1/D-06/II/2017, dalam surat tersebut PCNU Cianjur berkeberatan atas aksi Alfian Tanjung yang memprovokasi jamaah, seolah-olah NU Pendukung Gerakan Kebangkitan PKI.

“NU Cianjur juga meminta pada penyelenggara acara, Ahmad Yani yang juga sekaligus Sekeretaris MUI Cianjur untuk segera mundur. Jika tidak, maka pengurus NU yang menjabat pengurus MUI Cianjur akan mengundurkan diri,” ujar Kiai Anam.

Kiai Anam menambahkan, akibat dari fitnah keji ini, menurut laporan yang ia terima dari empat kecamatan yakni Cipanas, Pacet, Cianjur Kota, dan Cibeber, bahwa ibu-ibu Muslimat khawatir mengenakan seragam Muslimat lagi karena takut dituduh PKI. “NU Ini sudah dibikin marah, coba Alfian Tanjung datang ke Cianjur, saya kepung itu,” tegasnya.

Selain itu, Choirul Anam menceritakan, pengajian bersama yang dilakukan Konsorsium Ormas Islam Kabupaten Cianjur memang sudah rutin dilaksanakan sejak dulu. Namun untuk menjaga ukhuwah mubaligh dihadirkan dari perwakilan berbagai ormas.

“Dulu kalau pengajian bersama mubaligh dari perwakilan ormas ada. Terus yang dibahas juga seputar kebangsaan, dan ukhuwah. Namun sekarang jadi bergeser dan malah menimbulkan konflik,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Konsorsium Ormas Islam Kabupaten Cianjur KH Ahmad Yani membenarkan adanya isi ceramah Utad Alfian Tanjung yang menyinggung NU, namun hal itu di luar kendali dirinya dan panitia. “Kami juga sangat menyayangkan atas kejadian ini. Tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena mic dipegang mubaligh,” ujarnya.

Seperti dikutip dari Arrahmahnews, di balik Tanjung adalah  organisasi  Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang  sedang menjalankan strategi ‘penyesatan opini publik’. Melalui cara mendiskreditkan pemerintah dengan  ‘menyerang simbol negara’  yaitu Presiden, ‘mengadu domba umat Islam’, bahkan ‘mengadu domba antaraparat negara dengan pejabat tinggi negara’.

Dalam salah satu video ceramahnya, Tanjung mengadu domba Kapolda Metro Jaya dengan Menteri Pertahanan berkait dengan isu gerakan komunis. hud, arm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry