Tim Kampus Mengajar dari Unusa bersama para pengurus SDS Islam Terpadu Al Hidayah di Probolinggo. DUTA/ist

PROBOLINGGO | duta.co – Ribuan mahasiswa peserta kampus mengajar angkatan 2/2021 telah terjun ke daerah 3 T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) di berbagai pelosok Indonesia.

Salah satunya di Dusun Manggis, Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang merupakan lokasi tujuan penempatan mahasiswa kampus mengajar kali ini.

Enam mahasiswa yang mendapat penempatan di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Islam Terpadu Al Hidayah itu Ayu Kholifatur Rahmah (Universitas Negeri Malang), Dwi Nurkarimah (Universitas Negeri Surabaya), Lutfiani Nur Khoirina (Universitas Jember), Mariatul Safitri (Universitas Jember), Rachma Kamelia Ismail (Universitas Pendidikan Ganesha), Rizqi Atzaliz (Universitas Jember).

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Dosen pembimbing Lapangan adalah Rudi Umar Susanto,MPd yang merupakan dosen dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Rudi mengungkapkan Kampus Mengajar merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka Kemendikbudristek sebagai hak untuk belajar di luar kampus. Adapun pelaksanaan Kampus Merdeka didukung Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan 2 berkolaborasi dengan guru di sekolah dasar, dan mengatasi kondisi beragam murid-murid SD yang terkendala perjalanan ke sekolah di pelosok Indonesia.

“Kampus Mengajar merupakan bagian Program Kampus Merdeka yang berfokus pada penguatan literasi dan numerasi anak-anak sekolah di Indonesia. Di samping itu, program ini sekaligus menjadi wadah penguatan keahlian mahasiswa lewat pengalaman nyata,” ungkapnya, Minggu (15/8/2021).

Rudi menambahkan, para mahasiswa telah ditetapkan rangkaian kegiatannya, mulai Pendaftaran (15-30 Juni 2021), Seleksi (1-19 Juli 2021), Pembekalan (22-30 Juli 2021), Pemberangkatan (22-30 Juli 2021), Penugasan (2 Agustus – 17 Desember 2021), Penarikan Mahasiswa (18 Desember 2021).

“Para mahasiswa yang terpilih mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 2 ini akan mendampingi para guru, kepala sekolah, melatih tentang penggunaan teknologi, dan memperkuat literasi dan numerasi. Para mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar Semester 1 tahun 2021/2022 ini akan mendapat insentif dari pemerintah dan sekaligus (konversi) SKS atas seluruh karya dan kinerja selama mengikuti Program Kampus Mengajar,” ungkapnya.

Kepala SD Islam Terpadu Al Hidayah, Sunardi mengapresiasi atas kegiatan kampus mengajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini, karena pihak sekolah akan memperoleh bantuan pemikiran dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Selain itu memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan proses belajar mengajar.

“Semoga adanya para mahasiswa dari Kampus Mengajar ini memberikan keberkahan bagi siswa, guru, dan pihak sekolah,” ungkapnya. ril/hms