MALANG | duta.co – Galeri Investasi (GI) Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia kantor wilayah Jatim dan PT Indopremiere Online Trading. Ketiga pihak ini menggelar Sekolah Pasar Modal (SPM) Bacht XV, Selasa (9 Januari 2024) secara Hybrid.

 

Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi CBV CERA mengatakan bahwa kegiatan edukasi yang dikemas dalam program SPM ini sangat penting  terutama bagi generasi Z. Pasalnya, catatan Bursa Efek Indonesia jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 12,16 juta orang pada 2023. Dengan didominasi generasi Z atau masyarakat kelompok usia di bawah 30 tahun yang merupakan mayoritas investor individu di pasar modal.

 

“Investasi di pasar modal semakin digemari kalangan Gen Z. Sayangnya, meski jumlah investor pasar modal naik, masih banyak yang ikut-ikutan dan kurang memahami instrumennya,” tutur Diana.

 

Lebih lanjut Dekan yang dikenal inovatif ini menegaskan bahwa untuk investasi di pasar modal, investor harus memahami 3P yakni paham, punya, dan pantau. Paham artinya investor memahami tujuan dan mengetahui karakteristik dari investasi. P berikutnya ‘punya’, modal tidak usah banyak-banyak, karena awal investasi Gerakan Yuks Nabung saham yang digagas PT Bursa Efek Indonesia cukup dengan modal 100 Ribu.

 

Terakhir “Pantau”  yakni investor memahami perkembangan ekonomi, kondisi perusahaan yang dapat mempengaruhi pasar modal dan portofolionya.

 

Ditambahkan oleh Asyikin Ashar selaku Senior Trainer PT Bursa Efek Indonesia Jatim bahwa masifnya kaum muda yang berinvestasi tersebut, tak lepas dari banyaknya informasi tentang tips dan trik membeli saham melalui kegiatan SPM, webinar, seminar dan upaya-upaya untuk meningkatkan literasi keuangan.

 

Menurutnya hal ini menjadi tantangan bagi BEI untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang berinvestasi yang aman, nyaman, dan legal. Lantaran, harus diakui, banyak juga masyarakat yang tertipu dan salah berinvestasi sehingga bukannya mendapatkan uang, tetapi jadi berhutang.

 

Lebih lanjut Asikin mengajak peserta SPM untuk memahami investasi pasar modal, seluk-beluk dunia investasi, kondisi fundamental perusahaan yang ada di bursa. Serta pergerakan harga sahamnya juga strategi investasi di masa pandemi dan strategi mendapatkan keuntungan.

 

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Zanuar Priyatno yang merupakan Senior Representative IPOT Malang. Ia memperkenalkan sekaligus menjelaskan IPOT yang memiliki beberapa produk diantaranya ialah ipotstock, ipotfund, ipotpay dan ipotnews.

 

Sebagaimana diketahui bahwa investasi bahwa harus mempunyai ilmu. Salah satunya ialah investor harus mengetahui berita-berita yang sedang terjadi (hot news). Untuk cara transaksinya sendiri sudah bisa diakses secara online, dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun yang penting  ada jaringan internetnya.

 

Yanuar memaparkan bahwa mekanisme transaksi saham harus melalui perantara yang dinamakan sekuritas. Nantinya pihak sekuritas akan meneruskan kepada bursa efek Indonesia. Di aplikasi nanti akan ada bid (pembeli) dan offer (penjual).

 

Tak hanya itu tips lain yakni kenali kapan potensi untuk membeli sebuah saham. Teknik yang sering dipakai biasanya adalah support dan resistance dan trend. Untuk analisis ada dua yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

 

Senior Representative IPOT ini kemudian menegaskan, jika faktanya investasi di pasar modal itu murah, tidak perlu dana besar.

Dari pemaparan dua narasumber diatas dilanjut dengan sesi tanya jawab. Para peserta maupun narsumber begitu antusias berinteraksi. Hingga diharapkan banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari webinar kali ini.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry