Keterangan foto radarcirebon.com

SURABAYA | duta.co – Pagi ini, Jumat (25/10/2019) masih beredar potongan (video) pidato Prabowo Subianto di grup-grup WA. Jika disimak, dari sini rupanya, Prabowo melangkah kuat menerima ajakan Presiden Jokowi bergabung memperkuat NKRI, menjadi Menteri Pertahanan RI.

Pidato itu disampaikan Prabowo secara tersirat, gamblang, jelas, saat Rapimnas Partai Gerindra tanggal 16 Oktober 2019. Seminggu sebelum dilantik menjadi Menteri Pertahanan. Apa isinya? Prabowo mengisahkan betapa penting persatuan dan kesatuan untuk memperkuat suatu negara. Dia menyebut Jepang, AS dan China.

“Ada tiga tokoh besar dunia. Satu dari negara Amerika Serikat, satu dari bangsa Jepang, satu dari bangsa Tiongkok. Saya mulai dari bangsa Jepang, karena (dalam) sejarah, dia lebih dulu,” demikian Prabowo menyampaikan dengan nada khasnya yang menggelegar.

Prabowo mengisahkan dengan fasih jagoan-jagoan tempur itu. “Ada seorang pemimpin perang Jepang yang terkenal, namanya adalah Toyotomi Hideyoshi. Suatu saat dia membawa pasukan yang sangat besar, kurang lebih 70 ribu. Dihadapi panglima lain yang namanya Tokugawa Ieyasu, dengan pasukan yang sama, 70 ribu orang. Mau perang besok,” jelas Prabowo.

Tiba-tiba menjelang pertempuran,  “Hideyoshi mengirim utusan, intinya bolehkah saya ketemu dengan pemimpin kalian. Saya ingin ketemu Ieyasu sebelum bertempur. Dan bertemulah mereka sore hari,” tegasnya.

Hideyoshi mengatakan: “(Yang mulia) Ieyasu, saya lihat pasukan Anda hebat-hebat, pemudanya kuat-kuat. Begitu pun pasukan saya, jumlahnya tidak kalah banyak. Tolong yang mulai, lihat di belakang saya. Lihat! Prajurit-prajurit saya. Lihat pemuda-pemuda Jepang. Lihat! Mereka tangguh,” jelasnya.

Masih dalam dialog pimpinan tempur itu, menurut Prabowo, Hideyoshi kemudian mengatakan: “Lihat yang mulai. Besok akan kita lihat, diantara kita, ada yang menang, ada juga yang kalah. Saya bisa menang, atau (sebaliknya) Anda yang menang,” katanya.

Tetapi, lanjut (Hideyoshi), coba pikirkan yang mulia, kalau Anda yang menang, diantara pasukan Anda pasti banyak diantara pemuda-pemuda Jepang yang akan cacat dan mati. Dan pasti di pihak saya, banyak pemuda-pemuda Jepang akan cacat dan mati.

“Besok malam, akan banyak ayah-ayah dan ibu-ibu Jepang yang menangis kehilangan putra yang dicintainya. Dan mereka tidak ada yang membantu panen, tak ada yang membantu tanam. Coba oikirkan? Anda tangguh, saya tangguh. Tetapi, saya mengerti, bahwa, anda cinta Jepang, anda cinta Nippon, saya cinta Nippon. Kenapa kita tidak kerjasama demi cinta kita pada Nippon,” demikian Prabowo mengisahkan dan disambut tepuk tangan ribuan hadirin.

Kisah kedua tentang Abraham Lincoln dan William Seward. Suatu ketika Abraham Lincoln menyatakan ingin bertemu dengan Seward di kongres parlemen Amerika Serikat.

Seward menolak bertemu, bahkan mengatakan: “Kasih tahu monyet itu, suruh pulang,” begitu  Seward kepada sekretarisnya hingga umpatan tersebut terdengar telinga Lincoln.

Bertahun-tahun berlalu, mereka terus bertarung sengit di arena politik hingga Lincoln akhirnya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.

Kenapa Anda Pilih Saya?

Setelah memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 6 November 1980. Hal pertama yang dilakukan Lincoln ternyata meminta Seward menjadi Scretary of State. Seward kaget, karena selama ini dia ibarat rival abadinya. “Kenapa Anda pilih saya? Saya kan tidak suka sama Anda,” tanya Seward sebagaimana diceritakan Prabowo.

“O! saya tahu, Anda tidak suka sama saya dan saya tidak suka sama Anda. Tapi saya tahu, Anda cinta United State of America. Dan saya juga cinta United State of America. Kenapa kita tidak kerjasama demi United State of America,” demikian Prabowo berkisah dengan nada tertegun.

“Inilah kenapa Amerika jadi negara besar, kenapa Jepang jadi negara kuat” ungkap Prabowo.

Kisah ketiga dari Tiongkok. Adalah Mao Tse-tung, Mantan Musuhnya (Zhang Lam?) dan Deng Xiaoping. Prabowo berkisah tentang Mao Tse-tung yang menang melawan Jepang dan Kuomintang.

Dua hari sebelum mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, Mao memanggil beberapa orang untuk menjadi Wakil Presiden. Salah satu yang dipanggil adalah seorang tokoh sekaligus jenderal yang pernah menjadi lawannya.

Orang yang pernah memimpin operasi dan membunuh puluhan ribu pasukan Mao Tse-tung itu kaget dengan permintaan Mao Tse-tung untuk menjadi wakil presiden. “Kenapa Anda pilih saya? Anda tahu, dulu saya pernah pimpin operasi dimana puluhan ribu anak buahmu saya bunuh.”

“Tidak! tidak! Jangan lihat ke belakang! Lihat ke depan. Kita bangun RRT ke depan,” jawab Ma Tse-tung dikisahkan Prabowo.

Lalu ada juga Deng Xiaoping, tiga kali dipecat oleh Mao Tse-tung. Anaknya dilempar dari balkon dan cacat seumur hidup. Ketika Mao Tse-tung meninggal, Deng Xiaoping melanjutkan kepemimpinan Mao dan peran-peran, jejak, serta eksistensi Mao tetap dipeliharanya, bahkan hingga hari ini.

Dari ketiga kisah tersebut, Prabowo mengajak kader-kadernya untuk belajar dari negara-negara yang kini menjadi besar, agar Indonesia juga bisa menjadi negara besar. Barangkali inilah yang menginspirasi Prabowo sehingga legowo menjadi Menteri Pertahanan RI di bawah kepemimpinan Jokowi. Untuk NKRI, kenapa tidak! (mky,suluran8)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry