Direktur RS Waru Pamekasan dr Hendarto (Duta.co/istimewa)

PAMEKASAN | Duta.co – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang juga mendapat kucuran dana DBHCT tahun 2021 ini adalah RS Waru Pamekasan.  Sesuai dengan peruntukannya dana itu akan dipakai untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai (BHP). Kemudian untuk biaya service alat alat kesehatan yang rusak dan untuk kalibrasi.

“Untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai, seperti misalnya alcohol betadine haskun masker dan lain-lain. Kemudian juga untuk biaya service alkes yang rusak, lalu untuk perbaikan alat dan untuk kalibrasi. Jadi ada empat peruntukannya,” kata Direktur RS Waru Pamekasan dr Hendarto, Senin (7/6/21).

Untuk pengadaan obat-obatan, kata Hendarto, saat ini sudah dalam proses pengadaan, yang dilakukan oleh para pejabat bagian pengadaan. Hingga kini, kata dia, sudah ada beberapa obat yang sudah datang, dan juga ada beberapa obat yang  masih proses pengiriman.

Pada dana DBHCT tahun lalu, lanjut Hendarto, RS Warun juga mendapat kucuran DBHCT. Semuanya dipakai untuk pengadaan alat alat kesehatan. Tahun ini tidak ada anggaran untuk pembelian alat kesehatan, hanya berupa dana untuk servis alat-alat kesehatan.

“Jadi tahun ini dikhususkan kepada obat, BHP kemudian perbaikan alat dan kalibrasi itu,” tandasnya.

Pihaknya mengakui bahwa dana DBHCT sangat bermanfaat terutama bagi RS Waru yang dipimpinnya yang masuk dalam rumah sakit yang baru berdiri. Tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan guna meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya untuk pembelian alat alat kesehatan.

“Yang sekarang karena terbatas, kami tidak dapat alkes tetapi dalam alokasi untuk obat lalu perbaikan alat sama kalibrasi. Jadi dalam prosesnya kemarin dapat dana DBHCT itu sangat bermanfaat didalam rangkan pemenuhan alkes dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya.

Mengingat begitu penting dan besarnya manfaat yang diperoleh dari DBHCT tersebut, Hendarto berharap tahun depan RS Waru tetap kembali dapat DBHCT. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan rumah sakit pada aspek aspek lainnya lagi, khususnya keperluan alat alat kesehatan.

“Sehingga pengadaan alat itu minimal infasif sehingga masyaraakt dalam proses penyembuhannya tidak  terlalu lebar dan proses penyembuhannya cepat, sehingga itu harapan. Cuma karena memang kondisi terbatas, ini sudah diusulkan tahun kemarin namun dengan anggaran terbatas itu tidak bisa terwujud,” ungkapnya.

Kaitannya dengan pengembangan RS Waru kedepan, Hendarto mengatakan telah membuat berbagai macam perencanan jangka panjang. Misalnya untuk meningkatkan mutu pelayanan, dengan minimal infasif dari pihak bawah atau dari user, sudah merencanakan beberapa kebutuhan terkait dengan hal itu.

Saat ini juga, lanjut Hendarto, RS Waru menerapkan system aplikasi perencanaan terintegrasi (Siteri). Melalui system ini tim perencanaan mulai bekerja untuk mengusulkan program secara terencana. Misalnya untuk pengadaan tahun depan, sudah diusulkan tahun ini. Tidak dadakan, akan tetapi terencana dengan matang.  bib

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry