DEPOK –  Polisi kembali membubarkan massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang masih bertahan dan terus berorasi di Jalan M. Jasin, dekat Mako Brimob Kepala Dua. Mereka ngotot demo minta Ahok dibebaskan. Padahal hari ini umat Budha merayakan Hari Waisak sehingga pendukung Ahok mestinya mengormatinya. Bukan malah sebaliknya mengganggu masyarakat di hari libur nasional tersebut.
“Mereka sudah mengganggu,” kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Agus Widodo,  Kamis malam,  11 Mei 2017.

Hingga pukul 19.30, para simpatisan tidak mau meninggalkan Mako Brimob. Mereka meminta Ahok dibebaskan dari ruang tahanan. Polisi terpaksa menggiring pengunjuk rasa menjauh dari Mako Brimob. Apalagi Jalan M. Jasin menjadi macet akibat keberadaan pengunjuk rasa. “Tidak benar melakukan aksi di hari libur Perayaan Waisak,” ujar Agus.

Hingga pukul 19.40, polisi berseragam lengkap terus mendesak massa pendukung Ahok menjauh. Bahkan, puluhan polisi yang membawa senjata gas air mata juga diterjunkan untuk membubarkan massa.

Pendukung Ahok, kata dia, telah mengganggu dan melanggar undang-undang penyampaian dukungan di muka umum. Apalagi, saat ini umat Budha sedang merayakan hari raya Waisak. “Massa mengganggu umat Budha dan pengguna jalan M. Jasin di depan Mako Brimob,” ucapnya.

Ia berharap pendukung Ahok mengerti dan tidak kembali  mendatangi Mako Brimob. Petugas, kata dia, tidak bisa memberi izin pendukung menemui Ahok karena belum ada surat dari Kepala Rutan Salemba maupun pengacaranya. “Rutan di Mako bagian dari Rutan Salemba, jadi harus izin dulu dari Kepala Rutan Salemba.”

Polisi mengerahkan 100 personil atau satu kompi pasukan untuk membubarkan massa pendukung Ahok. Polisi membuat barikade agar massa di depan Mako Brimob, tidak kembali lagi. “Kami akan berjaga agar mereka tidak kembali,” ucapnya.

Ia menuturkan  telah mengeluarkan diskresi kepolisian untuk memberikan kesempatan Ahok berbicara langsung dengan massa pendukungnya melalui handy talky (HT) yang diperkeras. “Massa yang bertahan harus mengerti Ahok. Begitu juga sebaliknya,” ujarnya. “Sebab, kami juga harus menjaga pelayanan masyarakat yang lainnya.”

Sebelumnya, Ahok sudah mengimbau kepada pengunjuk rasa untuk meninggalkan Mako Brimob. Imbauan itu dia sampaikan lewat Handy Talky yang ditempelkan ke pengeras suara. Namun imbauan itu tidak serta merta menyurutkan langkah pendukungnya untuk bertahan di Mako Brimob. * hud
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry