SINERGI : Pertemuan Mas Bup dengan kepala desa se – Kecamatan Wates (Kintan Kinari Astuti/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Ada yang menarik saat kali pertama H. Hanindhito Himawan Pramana, Bupati Kediri melakukan kunjungan ke desa, Kamis (04/03). Sebenarnya apresiasi khusus Mas Bup, sapaan akrab orang nomor satu di Kabupaten Kediri atas kemenangan 100% saat Pilkada Serentak kemarin. Kebahagiaan ini disampaikan Agus Setiyoko, Kades Wonorejo mengaku baru kali pejabat Bupati berkenan turun langsung ke desa.

Sejumlah permasalahan di desa, disampaikan para kepala desa se – Kecamatan Wates dihadapan Mas Bup saat menggelar pertemuan di Balai Desa Wonorejo. Didampingi Camat Wates, Arif Gunawan, mulai permasalahan warga, siswa yang menjalankan program daring di masa pandemi hingga perlunya perangkat desa untuk didaftarkan BPJS Kesehatan.

“Saya mendapat keluhan dari anak sekolah sekarang sedang PKL di balai desa, setelah pulang mereka harus mengikuti pelajaran sekolah melalui daring. Memakan waktu 2 hingga 3 jam bahkan bisa sampai 5 jam. Lalu saya tanya per minggu itu habis berapa untuk beli kuota? kurang lebih 50 ribu. Jadi saya simpulkan, mereka per bulan harus mengeluarkan biaya 300 ribu untuk sekolah daring,” ungkap Mas Bup usai pertemuan dengan para kepala desa.

Yang menjadikan Mas Bup perlu perhatian khusus, karena tidak semua siswa ini adalah dari keluarga mampu. Bahkan dengan tidak mengikuti program daring terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah. “Saya tanya ada teman kamu yang tidak bisa memenuhi kuota untuk daring? dijawab ada dan sekarang sudah keluar tidak sekolah. Karena tidak bisa memenuhi sekolah daring, nah ini bukan hanya menjadi PR Pemerintah Kabupaten Kediri, tapi saya yakin ini menjadi PR pemerintah pusat mencarikan solusi untuk siswa,” jelasnya.

Lutfi NasDem : Wonorejo 100%

SINERGI : Pertemuan Mas Bup dengan kepala desa se – Kecamatan Wates (Kintan Kinari Astuti/duta.co)

Terkait kunjungannya ke Pemerintah Desa Wonorejo, Bupati termuda se – Indonesia ini, berkeinginan menyambungkan program pemerintah kabupaten hingga ke tingkat kecamatan dan desa. “Ini juga sarana bertukar pikiran dengan teman – teman kepala desa, karena pada hakekatnya seorang kepala daerah itu tidak artinya tanpa kepala desa. Tapi kepala desa tanpa kepala daerah itu tetap berjalan mengelola pemerintahan desa. Tapi kalau pemerintah daerah tanpa kepala desa, tidak bisa mengelola apa – apa,” terangnya.

Dikonfirmasi usai dikunjungi Mas Bup, Agus Setiyoko, menyampaikan ucapan terima kasih karena menurutnya baru kali ini kepala daerah mau berinteraksi langsung dengan kepala desa. Bahwa tidak semua kepala desa memiliki pendidikan tinggi dan kecakapan dalam hal administrasi. Bahwa sejumlah permasalahan di desa, dengan dibukanya ruang komunikasi oleh Mas Bup merupakan memompa semangat dalam melayani masyarakat.

“Selama ini pemerintah desa sulit berkomunikasi dengan kepala daerah. Kita berharap mampu berinteraksi dan memahami kesulitan dialami pemerintah desa. Bahwa tidak semua kepala desa ini lulusan sarjana, juga tidak semua paham pemerintahan atau permasalahan hukum. Makanya perlu dilakukan bimtek kepada para kepala desa difasilitasi pemerintah kabupaten,” jelas Kades Wonorejo.

Perlu diketahui berdasarkan data hasil rekap penghitungan Pilkada Serentak 2020, dari 18 desa se – Kecamatan, Desa Wonorejo memiliki 2.537 hak suara. Perolehan suara Dhito – Dewi sebanyak 1.995, kolom kosong tidak mendapatkan suara dan suara tidak sah sebanyak 542. “Artinya warga desa saat Pilkada kemarin, sebelumnya telah mengetahui kemampuan Mas Bup dan Mbak Wabup, makanya mampu meraih kemenangan 100%,” ucap Lutfi Mahmudiono, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri yang lahir dan besar di desa tersebut. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry