SOSIALISASI GPN : Sosialisasi dan penukaran kartu ATM berlogo GPN di Halaman Kantor BI Kediri (duta.co/Humas)

KEDIRI | duta.co – Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah menghadiri Kampanye Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang bertemakan GPN Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional di Halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Minggu (16/9).

Acara ini diisi jalan santai diikuti Pimpinan dan karyawan Perbankan se – Eks Karesidenan Kediri – Madiun serta penukaran kartu berlogo GPN.

Acara dihadiri, Komandan Brigif 16 Mekanis / WY Kolonel (Inf) Slamet Riadi, merupakan kampanye GPN ini akan dilanjutkan dengan pekan penukaran kartu pada 17 sampai 21 September 2018. Melalui kegiatan ini, masyarakat memperoleh kesempatan untuk menukarkan kartu ATM atau Debet bank yang dimilikinya menjadi kartu berlogo GPN.

Wakil Wali Kota Kediri dalam sambutannya mengatakan bahwa sesuai informasi dari BI, GPN akan menurunkan Merchant Discount Rate (MDR) yang biasanya 2 – 3% menjadi 1%. Hal ini merupakan kabar baik untuk UMKM karena dapat lebih mendorong perkembangan UMKM di Kota Kediri.

Lebih lanjut Ning Lik sapaan akrab Wakil Wali Kota Kediri juga menuturkan bahwa Tahun 2018 ini, Pemerintah Kota Kediri sudah menggunakan sistem non tunai. Dengan berbagai kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan GPN ini akan mendorong masyarakat lebih memilih transaksi non tunai.

“Saya mengapresiasi sekali dengan adanya GPN ini tentunya kedepan dengan non tunai yang sudah diprogramkan Pemerintah Kota Kediri tahun 2018 semoga lebih lancar. Dan tentunya lebih efisien karena satu kartu bisa digunakan untuk transaksi apapun,” kata Ning Lik.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Kediri, Djoko Raharto mengatakan sesuai dengan tema kampanye GPN Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional dengan menggunakan kartu berlogo GPN diharapkan masyarakat mendapatkan kemudahan untuk melakukan transaksi pembayaran pada seluruh kanal pembayaran (EDC) yang tersedia, sehingga akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

“Dengan GPN keamanan data lebih terjaga karena seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan domestik. Seperti ATM Bersama, Prima, Alto, dan Link. Bahkan masyarakat juga dapat menikmati biaya administrasi yang lebih murah karena seluruh pemrosesan dilakukan di domestik dan bank tidak dikenakan biaya lisensi logo,” jelas Djoko Raharto. (nng)