Irwan Setiawan (tengah) nekat menyeberangi sungai. (DUTA/ist)

Jembatan Rusak,  Aleg PKS Susuri Arus Sungai

Irwan Setiawan (tengah) nekat menyeberangi sungai. (DUTA/ist)

Situbondo-Kerusakan jembatan di desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo benar-benar mendapat perhatian serius Irwan Setiawan S.Ip, anggota legislatif DPRD Jatim dari dapil Jatim 3 (Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi).

Akibat kerusakan jembatan itu, murid SDN Campoan, Mlandingan harus mengarugi sungai, karena jembatan satu satunyu putus total.

 Untuk membuktikan betapa sengsaranya murid SD untuk bisa mencapai sekolahnya,  legilator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim itu harus rela berjibaku dengan maut mengarungi sungai untuk sampai ke SD di desa Campoan. Sebab, setelah jembatan rusak, anak sekolah harus menyebarangi sungai mempertaruhkan keselamatan.

“ Kami turun karena berawal dari informasi yang diberikan  tentang jembatan rusak di desa Campoan, Mlandingan  yang berakibat anak anak harus melewati sungai jika akan pergi ke sekolah,” tegas Irwan Setiawan,  kemarin.

Kang Irwan saat bersama guru dan murid SDN Campoan. (DUTA/ist)

Untuk menuju SD Campoan, Kang Irwan, demikian sapaaan akrabnya,  harus menggunakan sepeda motor dari pusat kecamatan Mlandingan. Makulum desa Campoan merupakan desa paling selatan timur Mlandingan. Desa ini dikelilingi oleh pegunungan dengan kelembaban tinggi

“ Untuk ke lokasi harus menggunakan sepeda motor diteruskandengan berjalan kaki sampai akhirnya tiba ke jembatan yang rusak,”tegasnya.

Menurutnya,  arus sungai cukup deras, dengan ketinggian hampir selutut. Irwan mengisahkan   dengan dibantu dan berpegangan kepada salah sorang warga akhirnya sampai ke seberang sungai.

“Bisa  dibayangkan bagaimana anak anak usia SD harus menyeberangi sungai tersebut, “  katanya mengisahkan.

Menurut Sekretaris DPW PKS Jatim ini, saat tiba di SDN baru terlihat dua siswa sd yang memang tinggal di dekat sekolahan. Tidak lama kemudian tiba seorang guru dan 4 murid lainnya.

Dari data yang didapat, jumlah total murid 28 siswa. jika cuaca buruk seperti hari ini, mereka memilih tidak masuk.

“Jembatan yang pernah ada rusak pada tahun 2011. selanjutnya warga setiap tahun membuat jembatan darurat dari kayu yang pasti hanyut jika musim hujan tiba.  Warga, para guru dan siswa berharap pemerintah mewujudkan untuk membangun jembatan dan memperbaiki jalan akses,” jelasnya.

Pemkab Situbondo, infonya akan mengalokasikan anggaran pada tahun 2018.

“Semoga good will Pemkab dapat diwujudkan sebagaimana harapan masyarakat. Dan kami juga akan menyampaikan kepada pemerintah provinsi untuk memberikan perhatian kepada daerah daerah terpencil seperti itu, apalagi didalamnya ada sarana pendidikan,” pungkasnya. (rls/mha)