SURABAYA | duta.co – Enam ratus mahasiswa baru (maba) Universitas Airlangga (Unair) 2020/2021 hingga Senin (31/8/2020) pukul 18.00 WIB tidak melakukan daftar ulang.
Sampai saat ini Unair masih mencari tahu apa penyebab tidak mendaftarnya maba tersebut.
Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih mengatakan di masa pandemi seperti sekarang ini, tidak mendaftar ulang hingga batas waktu yang ditentukan, masih bisa dimaklumi. Apalagi kalau alasannya karena kesulitan ekonomi.
“Kita masih menunggu, para mahasiswa ini melakukan pelaporan. Kalaupun tidak mampu, ungkapkan ke kami, kami akan carikan solusinya,” ujar Prof Nasih usai seremonial pengukuhan mahasiswa baru, Selasa (1/9/2020).
Pihak Unair melihat, bahwa yang tidak mendaftar ulang itu, ada juga yang karena diterima di perguruan tinggi lain. “Ya tidak apa-apa. Mahasiswa berhak memilih yang terbaik. Bisa jadi mereka memilih di UGM, UI, ITB dan sebagainya,” tandas Prof Nasih.
Karena itu Unair masih membuka kesempatan bagi mereka yang belum daftar ulang untuk segera melaporkan ke universitas.
Selain itu, Unair juga akan segera membuka kesempatan bagi mereka yang ingin menjadi mahasiswa dengan mengikuti jalur mandiri. “Karena masih ada kuota, sehingga kita masih beri kesempatan,” jelas Prof Nasih.
Karena itu, pengukuhan mahasiswa baru ini tidak akan digelar sekali. Unair berencana menggelarnya lagj minggu depan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang belum mendaftar ulang atau yang hendak mendaftar.
“Batch kedua akan kita gelar. Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” tukas Nasih.
Prof Nasih menegaskan Unair sendiri menerima 6 ribuan mahasiswa baru di 2020/2021. Dari tiga seleksi yang dilakukan, tingkat persaingan sangatlah tinggi. Di beberapa program studi (prodi) hingga satu banding 50.
“Makanya bersyukurlah bisa diterima di Unair, karena yang ingin masuk Unair sangat banyak,” tandasnya. end
