PEMBUKAAN. Ning Ita didampingi Moch. Zaini dan dua narasumber saat membuka Bimtek Implementasi Perizinan Berusaha, Selasa (19/9/2023), di MPP Gajah Mada. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Sebanyak 31.000 lebih Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) akan mendapatkan Bimbingan Teknis (Bimtek)/Sosialisasi Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Bimtek dilakukan secara bertahap.

“UMKM, berdasarkan data, berjumlah 29.900 lebih dan IKM berjumlah 1 600 lebih. Maka perlu dilakukan sosialisasi secara bertahap,” ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tatkala membuka (Bimtek)/Sosialisasi Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Tahap 3 Tahun 2023 di Lantai 4 MPP Gajah Mada, Selasa (19/9/2023).

Bimtek/Sosialisasi ini sudah dimulai pada tahun 2022 lalu, dan tahun 2023 ini dilanjutkan. “Kalau 31.500 diundang secara bersamaan, tempatnya tidak cukup dan juga tidak efektif karena terlalu banyak jumlahnya,” ujar Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita ini.

Menurutnya, Pemkot Mojokerto mengundang pengusaha dalam Bimtek ini berharap supaya 31.000 UMKM dan IKM lebih memahami bagaimana mengurus perizinan berusaha berbasis risiko. “Dengan adanya Undang Undang Cipta Kerja, ada perubahan dibandingkan dengan regulasi sebelumnya. Karena regulasinya baru berjalan dua tahun ini, mungkin para pelaku usaha belum memahami,” katanya.

Ning Ita menjelaskan, perizinan diselesaikan satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang pelaksanaannya dilakukan di Lantai 2 Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada. “Ada 180 jenis pelayanan di MPP Gajah Mada ini, termasuk izin-izin itu ada di sini,” jelasnya.

Beberapa perizinan sudah menggunakan berbasis aplikasi yang bernama OSS (Online Single Submission) yang berlaku secara nasional se Indonesia. Dan yang lokal, khusus yang ada di Kota Mojokerto, itu namanya aplikasi Si Mojo.

“Yang tidak tercover oleh OSS, bisa dilakukan melalui Si Mojo. Jadi, yang melalui OSS izin apa saja. Yang tidak ada di OSS, dilakukan melalui Si Mojo,” paparnya.

Sedangkan Plt. Kepala DPMPTSP Naker Moch. Zaini ST MM mengatakan, Bimtek/Sosialisasi Implementasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko ini sudah dimulai dari tahun 2022 lalu, dan akan terus dilakukan secara bertahap.

“Tahun lalu, sebanyak 225 pengusaha sudah mengikuti Bimtek/Sosialisasi ini. Tahun ini, sebanyak 300 pengusaha yang kita undang,” ujarnya.

Bimtek/sosialisasi tahun ini dilaksanakan melalui tiga tahap. “Peserta berjumlah 100 orang pada setiap tahapnya. Peaerta berasal dari pelaku usaha baik UMK maupun non UMK di kota Mojokerto. Bimtek hari ini merupakan tahap ke tiga atau yang terakhir di tahun 2023,” ujarnya.

Tujuan dilaksanakannya Bimtek/sosialisasi ini, lanjutnya, untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi pelaku usaha terkait pengajuan perizinan dan pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko serta Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

“Selain itu, untuk meningkatkan capaian realisasi investasi di Kota Mojokerto,” imbuhnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry