JAKARTA | duta.co – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang berlangsung pada Februari, diprediksi bersamaan saat puncak musim penghujan. Hal itu, mengharuskan Panwaslu Jakarta Barat turut mengawasi dampak jika Tempat Pemungutan Suara (TPS) terjadi banjir. Terutama terkait ketersedian logistik, mulai dari surat suara, berita acara, kotak suara, hingga alat tulis kantor.

“Dugaan kerawanan ini kita petakan berdasarkan demografi lokasi sebanyak 123 TPS tersebar,” tutur Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi saat ditemui di kantornya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (4/2/2017).

TPS tersebut, kata Puadi, tersebar di delapan kecamatan, kecuali kecamatan Tambora. Rinciannya, 18 TPS di Cengkareng, 35 TPS di Grogol Petamburan, 8 TPS di Taman Sari, 37 TPS di Kebon Jeruk, 10 TPS di Palmerah, 10 TPS di Kembangan, dan 5 TPS di Kalideres.

“Kami mengkhawatirkan logistik basah saat hujan turun pada pelaksanaan Pilkada,” ungkapnya.

Menyiasati hal itu, dia menyarankan agar Panita Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menyediakan lokasi TPS aman dari banjir. Seperti di aula atau menggunakan tenda rapi dan tidak bolong.

“Jika logistik basah, maka akan dikhawatirkan beberapa dokumen tercecer dan membuka peluang penyelewengan,” ungkapnya. (dar)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry