SURABAYA | duta.co – Soliditas Muslimat NU Jawa Timur dalam Pilgub Jatim 2018, benar-benat hebat. Adanya kader yang mendukung pasangan lain, dimaklumi dan dimaknai sebagai keterpaksaan.
“Kasihan! Hati kecil mereka perang, tidak bisa tenang. Mereka terpaksa tidak mendukung Bu Khofifah karena faktor lain. Sah-sah saja, tetapi sedikitpun tidak menggoyahkan soliditas kita,” begitu komentar Bu Nyai Lilik, tokoh Muslimat NU Jawa Timur kepada duta.co, Minggu (28/1/2018).
Bukan hanya Bu Nyai Lilik, sejumlah aktifis Muslimat NU juga merasa kasihan melihat foto muslimat yang sedang berpose dengan Puti Guntur. “Seragamnya masih baru, barangkali belum pernah dipakai kegiatan,” kata yang lain mengomentari dengan disertai gambar tertawa ngakak.
Foto Puti bersama dua wanita berbaju muslimat itu, beredar di grup pendukung Khofifah. Komentar pun datang silih berganti, intinya, kasihan. Tetapi ada juga yang sedikit heran.
“Kok gak isin ya, gawe baju muslimat NU kok gak dukung ibue dewe (Tidak punya malu, menggunakan baju Muslimat NU tetapi tidak mendukung Ibu-nya sendiri (Khofifah red.)” demikian yang lain.
Tidak begitu lama, beredar foto-foto ketangguhan Muslimat NU dalam mendukung Khofifah-Emil. Foto itu menjadi alat jawab. Sejumlah anggota Muslimat NU dengan baju dan bendera kebesarannya, membawa stiker Khofifah-Emil.
“Muslimat NU terlalu tangguh menghadapi manuver yang seperti itu. Kalau pun ada yang mbalelo, itu ‘terpaksa dan tersiksa’, jumlahnya nol koma,” tulis yang lain. Begitulah dinamika Pilgub Jatim, menarik untuk diperhatikan. (mky)