SURABAYA | duta.co – Video minta ‘doa restu’ KH Ma’ruf Amin kepada budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun terus beredar. Senin (15/10/2018) video itu mendapat banyak komentar netizen.

“Jempol Cak Nun, jawaban sampean cerdas,” demikian salah satu warganet dengan menyertakan gambar jempol sebanyak 5 biji.

Seperti diberitakan, Kiai Ma’ruf silaturrahim di kediaman Cak Nun, Bantul, Yogyakarta, Minggu (14/10). Sebelum meminta masukan kepada Cak Nun terkait Pilpres 2019, Kiai ma’ruf terus terang minta doa dan restunya.

“Hari ini saya sangat bersyukur bisa diterima, saya hanya ingin mohon restu, mohon doanya, karena saya sekarang ini diajak Pak Jokowi, menjadi Calon Wakil Presiden. Banyak orang bilang, (sudah tua) kok masih mau menjadi calon wakil presisden,” demikian Kiai Ma’ruf mengawali pembicaraan.

Mantan Rais Aam PBNU itu kemudian menukil sebuah kisah yang didapat saat belajar. “Ada orangtua menanam pohon, lalu ditanya: Bapak sudah tua kok menanam pohon, padahal bapak tidak akan menikmati hasilnya? Lalu orangtua itu menjawab, saya menanam pohon ini bukan untuk diri saya, tetapi untuk generasi sesudah saya,” jelas Kiai Ma’ruf.

Begitu juga dengan niatnya maju menjadi Cawapres. Karena itu, Kiai Ma’ruf minta masukan Cak Nun bagaimana menata negara.

“Cak Nun sebagai orang kebudayaan tentu saya ingin memperoleh masukan, saran, bagaimana kita membangun negara ini supaya lebih baik, lebih rukun, lebih sejahtera, dan lebih maju bagitu, saya sangat bersyukur bisa diterima Cak Nun,” tambah Kiai Ma’ruf.

Tak akan Ikut Campur

Giliran Cak Nun bicara, “Mohon izin untuk merespon, yang pertama, mestinya saya yang lebih bersyukur kepada Allah swt lebih dari Pak Ma’ruf, Pak Kiai Ma’ruf bersykur. Saya tidak merasa pada levelnya, pada tempatnya untuk panjenengan rawuh ke sini,” jawab Cak Nun.

“Karena saya, ibarat sepakbola tidak ada di klub atau kesebelasan, wasitnya bukan, hakim garisnya enggak, official PSSI dan klub enggak. Saya ini bonek atau penonton,” tambah Cak Nun – panggilan akrab Emha Ainun Nadjib.

Cak Nun bercerita, selama beberapa malam ini dirinya bersentuhan langsung dengan masyarakat, ia pun merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat. “Hampir seminggu ini saya bersentuhan dengan. Saya rasakan apa yang menjadi retaknya bangsa ini,” papar Cak Nun sembari menoleh ke arah Ma’ruf Amin.

Cak Nun menerangkan ada lima hal yang dia jalani, pertama, Tuhan. Kedua, tanah air. Ketiga, rakyat. Keempat, pemerintah dan terakhir kelima, negara. “Saya tegaskan tak akan ikut campur dalam negara dan pemerintahan,” demikian Cak Nun. (ytb)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry