PRODUK: (kiri-kanan) Banie Zulvanshah - Head of Agency Distribution Zurich Topas Life, Sutikno Sjarif – Chief of Operating & Strategy Officer Zurich Topas Life dan dr Lula Kamal - Dokter sekaligus aktris, dalam peluncuran produk di Surabaya. (dutaco/dok)

SURABAYA | duta.co -Zurich resmi meluncurkan Zurich Principle Care, asuransi penyakit kritis dengan manfaat lengkap, yang menjawab kebutuhan keluarga muda Indonesia saat ini. Kaum usia produktif merupakan penentu masa depan Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukkan bahwa 50% lebih penduduk Indonesia adalah usia produktif, dengan kelompok usia yang mendominasi adalah usia 15-39 tahun dengan jumlah sekitar 84,75 juta atau 32% dari total penduduk Indonesia.

Namun, seiring dengan perkembangan kondisi lingkungan, gaya hidup modern dan pola makan, kaum usia produktif memiliki risiko terpapar penyakit kritis yang lebih tinggi. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di 2015 sedikitnya lebih dari 48ribu orang meninggal dunia setiap harinya karena penyakit kardiovaskular. Diprediksi, pada tahun 2020 tiga perempat kematian di negara maju disebabkan oleh penyakit kritis.

Sutikno Sjarif, Chief of Operating & Strategy Officer Zurich Topas Life mengatakan bahwa kehadiran produk ini sejalan dengan komitmen Zurich dalam menghadirkan solusi perlindungan yang mudah, inovatif dan fokus memberikan nasabah solusi di setiap fase kehidupannya.

“Melalui inovasi Zurich Principle Care, Zurich ingin membantu kaum dan keluarga muda Indonesia agar lebih siap dalam menghadapi risiko penyakit kritis. Dengan mengambil alih risiko beban finansial dari penyakit kritis sejak dini, maka kaum muda dapat fokus untuk berkarya dan mengejar passion-nya.”

Budi Darmawan – Chief of Agency & Premier Advisor Officer Zurich Topas Life menjelaskan, “Seiring dengan perubahan tuntutan hidup di era modern, kebutuhan proteksi pun berkembang dan kesadaran kaum muda Indonesia dalam merencanakan perlindungan untuk keluarga semakin tinggi. Zurich Principle Care menawarkan 3 kelebihan utama untuk menjawab kebutuhuan kaum muda yaitu inovasi, karena mencakup semua jenis penyakit kritis, jaminan pengembalian premi 100% kepada nasabah tiap ulang tahun polis ke-10 jika tidak pernah klaim, dan memberikan kemudahan dengan harga premi terjangkau mulai dari Rp 11.000/ hari.”

Sementara Dokter sekaligus aktris, Lula Kamal yang turut hadir dalam acara peluncuran Zurich Principle Care menjelaskan, “Di Indonesia sendiri, terdapat 3 penyakit kritis tertinggi yang menyebabkan kematian, yaitu penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes. Saat ini penyakit kritis tidak terbatas pada mereka yang berusia tua. Generasi produktif di daerah urban dan sub – urban turut memiliki potensi lebih tinggi akan penyakit kritis karena stress level dan gaya hidup.

Bahkan polusi di kota besar pun menjadi penyebab maraknya penyakit kritis,” Lula Kamal menambahkan bahwa selain risiko kematian yang tinggi, penyakit kritis juga dikenal memiliki biaya medis yang tinggi, sebagai contoh biaya perawatan penyakit kanker tiap bulannya bisa mencapai 100juta.

Hasil riset JakPat yang bekerjasama dengan Zurich menunjukkan bahwa 88,18% responden yang merupakan generasi produktif menjawab bahwa manfaat biaya berobat menjadi manfaat yang paling diharapkan dari sebuah asurasi kesehatan. Lebih lanjut, menurut Tower Watson Global Medical Trend Survey Report, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sekitar 79% selama periode 2010-2014.

Kementerian Kesehatan di tahun 2016 pun mengklaim bahwa penyakit kritis telah menyerap anggaran tinggi sekitar Rp 1,69 triliun atau 29,67% dari total anggaran nasional.

Hal ini mencerminkan bagaimana beban finansial dari penyakit kritis dapat memengaruhi kesejahteraan finansial seseorang.

“Melalui kehadiran Zurich Principle Care, selain membantu melindungi ekosistem finansial bagi kaum usia produktif, juga bertujuan untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam mengupayakan perlindungan penyakit kritis bagi masyarakat, sehingga dapat fokus mencapai produktivitas maksimal,” tutup Sutikno.

Zurich Principle Care memberikan perlindungan terhadap seluruh jenis penyakit kritis, termasuk stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, sirosis hepatitis, haemofilia, leukimia, dan thalesemia. Lebih lanjut, produk inovasi ini juga memberikan manfaat klaim maksimal sampai 3 kali, klaim penyakit kanker lanjutan, manfaat angioplasti, layanan opini medis kedua, serta manfaat meninggal dunia.

Surabaya telah menjadi salah satu kota dengan jumlah nasabah terbesar bagi Zurich, yaitu sebanyak 3102 nasabah, dengan presentasi kontribusi market share sebesar 20% dari keseluruhan market Zurich di Indonesia setiap tahunnya. Hal ini didukung oleh tingginya kepedulian masyarakat Surabaya terhadap proteksi kesehatan dan jiwa yang mampu melindungi mereka dari berbagai risiko di kemudian hari.

Bentuk komitmennya untuk memberikan kemudahan akses informasi bagi para nasabah di Surabaya, Zurich telah memiliki 4 kantor pemasaran mandiri. Selain itu, sebanyak 696 tenaga pemasar yang telah tersebar di sekitar wilayah Surabaya seperti Kediri, Malang, dan Sidoarjo untuk membantu permudah akses masyarakat akan produk asuransi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry