Pengurus YPP AL Munawwaroh Kembangbahu saat ziarah dan berdoa di pesarean Syaikhona Kholil, pada Minggu (26/2) malam.

LAMONGAN | duta.co – Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al-Munawwaroh Kembangbahu berziarah ke makam para wali yang ada di wilayah Madura, yakni pesarean Syekh Abu Syamsuddin Batu Ampar Pamekasan dan pesarean Syaikhona Kholil Bangkalan.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Munawwaroh Kembangbahu, KH Ghufron menjelaskan, ziarah ke makam para waliluyyah ini merupakan program kerja yang rutin diadakan tiap tahun oleh jajaran pengurus yayasan.

“Wisata Religi Batu Ampar dan Syaikhona Kolil ini dikenal keramat dan banyak sekali yang berziarah ke sini. Batu Ampar merupakan makam ulama paku bumi Madura, diantaranya Syekh Abdul Mannan, Syekh Basyaniyah, Syekh Abu Syamsuddin, Syekh Husen, Syekh Moh Damanhuri dan Syekh Romli,” ucap KH Ghufron, Senin (27/2).

Ia mengatakan, sudah menjadi tradisi bagi sebagian umat muslim melakukan sebuah tirakat demi pencapaian keimanan yang lebih tinggi. Tahun ini, kata dia, ziarah dilakukan di Batu Ampar yang terletak di Pamekasan dan Syaikhona Kholil berada di Bangkalan.

“Tujuannya yakni untuk mendapatkan berkah dari kemuliaan para wali allah yang ada di pesarean tersebut, semua pengurus yayasan Al Munawwaroh berziarah ini untuk mencari berkah. Selain itu juga bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” ungkapnya.

Menurutnya, waliyullah di Batu Ampar Pamekasan ini merupakan penyebar agama Islam yang sangat berpengaruh di Jawa Timur, utamanya wilayah Madura. Berziarah ke orang-orang suci yang sudah meninggal itu dapat mendatangkan kebaikan dan keberkahan.

Sekretaris YPP AL Munawwaroh Kembangbahu Anwar menambahkan, kegiatan ziarah ini bertujuan untuk mengingatkan kita kepada kematian, mengingat akhirat, dan juga memberikan salam kepada para ahli kubur.

“Hal yang bisa kita pelajari atau teladani dari beberapa waliluyyah penting di Madura ini, adalah kita harus bersikap ramah, sopan dan santun kepada semuanya. Terlebih dalam mengajar agar kita bisa meneladani sikap dari tokoh-tokoh tersebut,” tutur Anwar.

Ia menuturkan, Syaikhona Kholil ini adalah guru dari para pahlawan nasional, ulama yang sangat masyhur di Madura. Dia lahir pada sekitar 25 Mei 1835, atau pada 9 Shafar 1252 Hijriah, di Kemayoran, Bangkalan.

“Beliau adalah guru dari para guru dan tokoh bangsa. Beliau guru para kiai yang menjadi spirit perjuangan melawan penjajah merebut kemerdekaan Indonesia. Syaikhona Kholil adalah tokoh yang luar biasa dan sangat berjasa bagi bangsa ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala MTs Islamiyah A. Farihin mengatakan, ziarah wali bertujuan untuk mendoakan tokoh ulama yang telah meninggal dan disunahkan Rasulullah SAW. Tujuan dari ziarah tersebut adalah tabarukkan (mengharapkan keberkahan), ikroman (memuliakan), ta’dhiman (mengagungkan), dan khidmatan (mengabdi).

“Keutamaan berziarah ke makam para waliluyyah sungguh akan mendapatkan keuntungan dan keberkahan yang begitu besar. Hati kalian yang sebelumnya kosong, kini akan penuh terisi dengan berbagai kebaikan, pertolongan dan keberkahan.” paparnya.

Kepala MA AL Munawwaroh, Asyari mengungkapkan, makna ziarah ialah untuk menumbuhkan semangat religius, semangat yang dapat memperteguh keimanan, meningkatkan amal ibadah dengan meneladani orang-orang shaleh.

“Senantiasa untuk mengingatkan diri kita akan kehidupan akhirat. Makam Syekh Abu Syamsuddin Batu Ampar dan Syaikhona Kholil ini sangat populer dikenal luas para peziarah dari berbagai penjuru negeri,” terang Asyari.

Ia menyampaikan, semangat religius para peziarah yang datang silih berganti di makam Syekh Abu Syamsuddin untuk membaca shalawat, tasbih, Surat Yasin, Surat Al Ikhlas, bacaan tahlil, dan juga ayat-ayat Alquran lainnya, bahkan ada juga yang menghatam Alquran. (ard)