Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), Tulus Abadi. (FT/YOUTUBE)

SURABAYA | duta.co – Berita Presiden Joko Widodo (Jokowi)  berkunjung ke Kota Bekasi, memimpin pembukaan mal-mal di Kota Bekasi, di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19), menjadi perbincangan warganet.

Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), spontan menolak skenario pemerintah membuka kembali pusat perbelanjaan atau mal saat pandemi Covid-19 belum reda. Rencana itu, dinilai sebagai suatu kebijakan yang terlalu dini dan gegabah.

“Rencana pembukaan mal di Indonesia khususnya di Jakarta pada 5 Juni yang akan datang, saya kira ini sebuah kebijakan yang terlalu dini. Bahkan terlalu gegabah, sehingga kami (YLKI), menolak pembukaan mal pada tanggal tersebut,” demikian Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui akun youtube @Tulus Abadi, yang terlihat duta.co, Selasa (26/5/2020).

Seperti diberitakan detik.com bahwa, Presiden Jokowi akan membuka mal-mal di Bekasi. Berita bertajuk “Pemkot: Jokowi Siang Ini ke Bekasi, Dalam Rangka Pembukaan Mal”, itu menjadi ramai di masyarakat.

Kabarnya, Presiden Jokowi  akan memimpin pembukaan mal-mal di Kota Bekasi di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19). Kasubbag Publikasi Eksternal Humas Setda Kota Bekasi, Indah Indri Hadsari, menuturkan Jokowi akan mengunjungi Mal Summarecon Bekasi sekitar pukul 13.00 WIB. “Iya jam 1,” ujar Kasubbag Publikasi Eksternal Humas Setda Kota Bekasi, Indah Indri Hadsari, ketika dihubungi detikcom.

Menurut YLKI, penolakan pembukaan mal ini sangat beralasan. Menurutnya saat ini penyebaran pandemi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal itu terlihat dari kurva pasien positif terus bertambah setiap hari dan belum ada tanda-tanda akan melandai bahkan berkurang.

“Selama belum landai, maka, tidak ada alasan untuk membuka mal di mana pun tempatnya khususnya di Jakarta. Maka itu YLKI menolak pembukaan mal 5 Juni itu kalau kurva di Jakarta belum aman dari penularan Covid-19,” jelasnya.

Apalagi Stataus PSBB

YLKI juga menekankan, bahwa, pembukaan mal tidak diperbolehkan bagi daerah yang masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pasalnya daerah dengan status PSBB artinya masih masuk dalam zona merah dengan penularan virus yang cukup tinggi.

“Apabila masih PSBB jangan coba-coba membuka mal kalau daerah tersebut masih zona merah dalam status PSBB,” tandasnya.

Sementara, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) siap membuka sebanyak 60 mal di Jakarta pada 5 Juni 2020. Pembukaan ini menunggu berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta yang akan berakhir pada 4 Juni 2020.

Dalam video youtube berdurasi 2:23 menit, Tulus Abadi juga minta pemerintah DKI menolak tegas rencana itu. Menurutnya, Jakarta sekarang ini, kurva Covid-19 belum landai maka tidak ada alasan bagi pemerintah membuka mal. “Gubernur DKI harus berani menolak,” tegasnya.

Jadi? “Pemerintah jangan gegabah membuka mal, sebelum benar-benar aman. Dikhawatirkan akan terjadi klaster baru. Pemerintah harus menjadikan penanganan Covid-19 ini sebagai panglima, jangan ekonomi jadi panglima. Masalah covid harus diselesaikan dulu, baru ekonomi,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry