TRENGGALEK | duta.co — Wisata Tebing Lingga (WTL) di Gunung Lingga kini menjadi kawasan destinasi wisata yang baru di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Gunung Lingga menjadi alternatif rujukan peristirahatan pelancong, karena menyuguhkan pemandangan indah dan asri.

Tentunya sesuai dengan namanya, Gunung Lingga, yang berarti gunung yang berbentuk batu padas menjulang dengan ketinggian 360 meter dari permukaan tanah.

Gunung ini memiliki keunikan yaitu bentuknya yang ramping dan menjulang tinggi. Keadaan alam di sekitar Gunung Lingga masih sangat alami. Suasana pedesaan dengan udara yang bersih, air sungai yang jernih, menambah keindahan kawasan ini.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto mengatakan, potensi alam yang ditampilkan Gunung Lingga sangat unik dan luar biasa. Menurutnya, keelokan Gunung Lingga berbeda dengan gunung lain. Dengan adanya WTL, tempat panjat tebing pencinta alam, pengunjung bisa menjumpai dahsyatnya alam buatan Tuhan.

“Suasananya sangat sejuk dan menarik yang belum bisa ditemui di daerah lain,” ucapnya, saat berkunjung ke kawasan wisata yang kini dikelola Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Senin (26/3/2018).

Dikatakannya, selain banyaknya spot untuk berfoto yang ditawarkan kepada pengunjung, kawasan ini didukung dengan air jernih yang mengalir melingkari lebar Gunung Linggo hingga dua kilometer. Saking jernihnya, air yang mengalir dari sumber alami ini, bisa menjadi tempat yang nyaman untuk keluarga selepas berjalan-jalan menyusuri taman bunga di kawasan wisata itu.

“Uniknya lagi ada air jernih di sungai yang melingkari gunung ini sehingga untuk mandi pun dijamin tidak berbau dan tidak kotor,” katanya.

Dari hasil pengamatannya, tiket yang dikelola masyarakat di wisata Gunung Lingga juga tidak mahal. Hanya berbekal tiket Rp 5 ribu saja, pengunjung sudah bisa jalan-jalan sehat di kawasan ini sembari berswafoto serta bersantai bersama keluarga ataupun rekan sejawat.

“Tidak mahal, tiketnya hanya Rp 5 ribu saja,” tandasnya.

Dinasnya, masih keterangan Joko Irianto, akan membantu Pokdarwis setempat dalam mengembangkan kawasan tersebut, terutama sarana toliet, parkir dan jalan masuk kawasan.

“Nanti kita akan lakukan pendekatan ke pihak yang berkompeten di anggaran, seperti pihak Forum CSR dan bantuan keuangan. Walaupun kami nanti akan juga membantu,” tuturnya.

Sementara, Fals Yudhistira, Ketua Pokdarwis WTL Desa Nglebo, Kecamatan Suruh menjelaskan, pihaknya tengah mengembangkan kawasan wisata Gunung Lingga dengan modal iuran dari pemuda setempat.

“Kita awal hanya urunan, Rp 600 ribu yang terkumpul. Kemudian mengembangkan menjadi penataan spot selfie dan alhamdulillah sudah dapat membuat gazebo dan spot lainnya,” terangnya.

Lalu, ada juga spot fasilitas makanan dan minuman yang disuguhkan kepada para pengunjung, ada makanan khas ala desa setempat seperti sayur lompong dan labu, yang dipadu dengan nasi thiwul berbahan dasar dari ketela yang dikeringkan atau biasa disebut gaplek.

“Kalau orang kota biasanya mencari makanan yang asli biasa dimakan orang sini kesehariannya,” ungkapnya.

Untuk para pengunjung yang ingin berlama-lama di WTL, pihaknya telah menyiapkan Home Stay di rumah-rumah penduduk yang ada di sekitar lokasi wisata. Diharapkan, pengunjung bisa betah merasakan kehidupan di desa dengan kuliner yang asli dari Desa Nglebo Suruh ini.

“Kita sediakan tempat menginap untuk tamu yang memang ini berlama-lama di kawasan ini dan itu sangat murah,” pungkasnya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry