BUKA WEBINAR : H. Marullah Matali, Lc.,M.Ag. Wali kota Kota Administrasi Jakarta Selatan membuka webinar bertajuk Bersama Mencegah Covid-19 yang digelar oleh DPD LDII Jakarta Selatan secara virtual. (duta.co/dok)

JAKARTA | duta.co – Keprihatinan meningkatnya penderita covid 19, khususnya di Jakarta menjadi concern berbagai pihak. Termasuk generasi muda LDII di wilayah Jakarta Selatan menggandeng pengurus DPD LDII Kota Jakarta Selatan sukses gelar webinar bertajuk ‘Bersama Mencegah Covid 19’. Dibuka H. Marullah Matali, Lc.,M.Ag Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan secara virtual Minggu ( 20/9) 2020 diikuti hampir 500 orang peserta via zoom dan streaming di youtube.

” Covid-19 itu nyata, bukan isapan jempol, dan covid -19 ini sudah masuk ke dalam keluarga, sudah banyak yang tertular dari klaster keluarga ini. Untuk itulah kita pemerintah DKI menerapkan kembali PSBB secara ketat , menginjak rem darurat, karena ternyata banyak orang yang meremehkan covid- 19 dan yang terjadi jumlah penderita covid-19 meningkat belakangan ini.

“Covid -19 sungguh sangat membahayakan, sangat menular, sangat gawat di lingkup kita , ” terang Walikota mengawali kegiatan webinar.

Marullah menekankan tindakan tegas memperketat PSBB yang dilakukan pemerintah bukan untuk menutup pintu rezeki atau menpersulit orang tapi dalam rangka menyelamatkan kita, menyelamatkan masyarakat kita dari covid ini. Termasuk penerapan protap kesehatan di lingkungan masjid ditekankan pula oleh Walikota untuk tetap dilaksanakan secara tertib.

Sejumlah pemateri dihadirkan dengan konsep bincang santai ini sangat edukatif di awali dr.Muhammad Helmi,MM. Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan memaparkan bahwa saat ini yang termasuk disoroti oleh pemerintah adalah masifnya penularan di dalam keluarga sehingga menjadi klaster keluarga, dan ini sangat berbahaya.

Dokter Helmi sebagai pembicara dari sisi pemerintah mengulas sejumlah kebijakan penting termasuk informasi terbaru yang perlu diketahui oleh warga di masa pandemik ini, termasuk keberadaan rumah sakit khusus covid- 19 yang ada di wilayah Jakarta Selatan yaitu RSUD Pasar Minggu, RSUD Kebayoran Baru, RSUD Kebayoran Lama, RSUD Jati Padang.

Pentingnya Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat Termasuk Ormas

Pembicara selanjutnya dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi & Kesiapsiagaan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI menyampaikan menekankan peran serta masyarakat dalam upaya penanganan pandemi covid-19 ini ada tiga yaitu pertama ‘pencegahan’ seperti menerapkan protokol kesehatan secara maksimal, saling mengedukasi, disinfeksi lingkungan hingga menghindari hoax.

Kedua masyarakat bisa melakukan “ deteksi’ dengan misal membantu menyediakan logistik, membantu puskesmas melakukan pelacakan kontak erat. Ketiga ‘respon’ dimana masyarakat bisa menyiapkan tempat khusus bagi warga yang tidak memungkinkan isolasi/karantina mandiri di rumah.

” Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani wabah ini , pemerintah perlu mitra dari masyarakat, nah LDII sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan merupakan sumber daya yang sangat berharga untuk bangsa Indonesia. Saya berharapa warga LDII juga mau berperan serta dalam penanggulangan covid-19 bersama pemerintah,” harap dokter Ina.

dr. Octafika Hairlina dokter di rumah sakit rujukan covid-19 Jakarta, dokter Fika menceritakan pengalamannya sebagai tenaga kesehatan dalam menangani pasien covid-19 sejak akhir Maret 2020 lalu. Dari pengalamannya menangani pasien covid-19 atau yang terduga covid banyak dari keluarga pasien yang tidak mengindahkan arahan yang ada dari tim kesehatan serta mengabaikan protokol kesehatan, sehingga ini bisa menimbulkan klaster keluarga yang masif.

” Sebagai tenaga kesehatan yang menghadapi langsung kondisi di lapangan, penerapan PSPB yang ke-2 secara ketat lagi ini justru yang baik, harapannya penerapan ini akan menurunkan angka pasien covid,” harap dokter Fika.

Sementara itu hal menarik penyintas covid-19 yang berhasil sembuh yaitu KH Darsono salah seorang warga LDII dari Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

” Saya mendapatkan covid ini sekitar Juli lalu, diawali dengan demam. Saya kerikan Alhamdulillah setelah dikerik agak lumayan, namun esoknya ternyata masih demam. Selanjutnya saya ke dokter dan dikasi obat, namun seminggu kemudian obat sudah habis saya masih merasa demam dan masih sakit,” tuturnya.

Singkatnya Darsono melakukan test dan akhirnya divonis covid-19 dan masuk rumah sakit. Ia pun menegaskan saat perawatan benar-benar mematuhi semua protokol dan semua arahan serta saran untuk penanganan kesehatannya,selain tentunya berdoa dan Alhamdulillah setelah di swab yang keempat kalinya Darsono dinyatakan negatif dan sembuh dari covid-19 pada 26 Juli 2020. (imm)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry