Hinda Noviyanti - Dosen Prodi Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

Hinda Noviyanti – Dosen Prodi Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

PANDEMI Covid-19 berdampak pada hampir semua pelayanan kesehatan rutin termasuk pemeriksaan kehamilan.  Akses pelayanan kebidanan di tingkat pelayanan primer atau PMB  (Praktek Mandiri Bidan) harus membatasi pelayanan.

Hal ini merupakan upaya untuk menurunkan angka penularan covid 19, sebab kepatuhan masyarakat termasuk ibu hamil untuk menerapkan protokol kesehatan dan kejujuran akan kondisi dirinya terkait Covid-19 masih cukup rendah.

Sehingga muncul peraturan dimana ibu hamil hanya wajib memeriksakan kehamilannya pada trimester 1  sebanyak 1 kali, trimester 3 sebanyak 1 kali dan trimester 2 hanya jika ada keluhan. Artinya jadwal kontrol kehamilan diminimalisir, ibu harus lebih waspada akan terjadinya tanda bahaya kehamilan saat di rumah.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Berikut ini beberapa tanda bahaya kehamilan yang wajib ibu hamil ketahui :

Trimester 1

  1. Perdarahan atau flek dari kemaluan

Dikhawatirkan terjadi abortus/keguguran, Kehamilan Ektopik Terganggu/Kehamilan di luar rahim, Mola Hidatydosa/Hamil anggur

  1. Kontraksi rahim

Merupakan Gejala akan terjadinya keguguran

  1. Mual muntah berlebihan (sampai mengganggu aktivitas, bahkan lemas dehidrasi)

Kondisi ini sering terjadi pada ibu hamil. Normalnya hampir semua ibu hamil trimester 1 mengalami mual, namun jika sampai tidak mau makan sama sekali atau muntah terus menerus sampai badan lemas, keringat dingin, terasa ingin pingsan, ini lah yang berbahaya, mual muntah berlebihan ini dikenal dengan hyperemesis gravidarum

Trimester 2 dan Trimester 3

  1. Bengkak pada tangan dan wajah

Bengkak normalnya terjadi di kaki ibu hamil, dengan tekanan darah normal. Jika bengkak di kaki disertai tekanan darah tinggi (>140/90) dicurigai terjadi preeclampsia. Demikian pula jika bengkak terjadi di tangan atau wajah ibu, hal ini merupakan pertanda preeclampsia

  1. Nyeri ulu hati, nyeri kepala hebat. Dua tanda ini merupakan gejala preeclampsia. Pusing yang dipakai tidur tidak reda juga.
  2. Kontraksi sebelum usia kehamilan 36 minggu. Dikhawatirkan terjadi kelahiran premature.
  3. Gerakan janin berkurang drastis

Ibu harus rajin menghitung gerakan atau tendangan janinnya. Minimal dalam 12 jam 10 kali gerakan. Gerakan akan lebih banyak dilakukan janin saat ibu tidur.

  1. Keputihan yang gatal dan berwarna kuning atau kehijauan

Normalnya ibu hamil akan mengalami keputihan yang lebih banyak daripada sebelum hamil, karena meningkatnya hormon estrogen. Namun jika sudah gatal dan mulai berwarna kuning, hijau ini merupakan tanda adanya infeksi.

  1. Perdarahan

Perdarahan ini pertanda terjadinya plasenta previa (plasenta atau ari-ari yang tertanam di segmen bawah rahim atau menutupi jalan lahir),  solusio plasenta (plasenta yang terlepas dari rahim sebelum janin lahir)

  1. Ketuban pecah

Pertanda ketuban pecah adalah terasa cairan keluar dari kemaluan yang tidak bisa ditahan, berbeda dari buang air kecil. Rasanya seperti darah haid yang keluar tanpa bisa ditahan oleh ibu. Warna air ketuban hampir sama seperti air kemih.

Apabila kondisi tersebut dialami ibu hamil, maka harus segera kontrol ke bidan atau dokter terdekat untuk mengecek kondisi kehamilannya. Tidak perlu menunggu jadwal kontrold an harus tetap menjaga protocol Covid-19. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry