SURABAYA | duta.co – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Anom Surahno mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan berkedok penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Anom menyampaikan ada banyak modus baru yang ditawarkan calo kepada pendaftar CPNS. Sayangnya, modus ini sering dipercayai masyarakat. Salah satu modus baru para calo adalah tidak meminta bayaran di depan kepada para korbannya.

“Jangan percaya calo atau orang yang menjamin. Ada modus baru, orang itu menjanjikan tidak usah bayar dulu, nanti menyelesaikannya di akhir kalau sudah diterima. Padahal, kalau dia diterima itu hasil dia sendiri, bukan karena orang itu,” kata Anom di kantornya, Rabu (13/11/2019).

Pada hari ketiga pendaftaran CPNS, Anom mengaku mendengar kabar adanya praktik calo. Dia meminta masyarakat tidak percaya karena pendaftaran CPNS dilakukan mandiri secara online.

“Beberapa hari ini banyak kabar terkait pelaksanaan CPNS, janji dan macam-macam. Bahkan Kediri dan Gresik mereka sudah diamankan orang yang meng-collect pendaftaran. Padahal, pendaftaran bersifat mandiri, tidak bisa diwakilkan. Mereka harus meng-upload sendiri dan diakhiri dengan swafoto,” jelasnya.

Persyaratan lain bisa diakses lewat website dan semua transparan, terbuka, akuntabel dan semua proses lewat online. Nanti diakhiri dengan tes lewat CAT. “Jika ada orang yang menjamin, jangan percaya!” tegasnya.

Dirinya juga menjamin stafnya tidak akan terlibat dalam praktik penipuan atau perjokian tes CPNS. Jika ditemukan ada oknum BKD yang terlibat sanksi pecat sudah menanti. “Pokoknya kalau ketahuan ada oknum orang dalam BKD Jatim yang menjadi calo, pasti saya pecat,” tegas

Sementara itu, Pemprov Jatim mendapat kuota CPNS dengan 1.817 formasi. Formasi ini mayoritas untuk guru, yakni 1.133 kuota. Kemudian tenaga kesehatan 322 dan tenaga teknis 362. (Zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry