SURABAYA | duta.co – Perkembangan sebaran Covid-19 di Jatim masih fluktuatif (naik dan turun). Kendati dalam beberapa hari lalu grafiknya cenderung naik tajam untuk kasus yang terkonfirmasi positif covid-19, namun hari ini turun cukup drastis menjadi 64 kasus baru.

Sebaliknya, kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) justru mengalami peningkatan drastis hingga 615 kasus baru, atau tertinggi selama pandemi covid-19 di Jatim. Karena itu kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus berlipat ganda. Mengingat, prosentase PDP naik statusnya menjadi positif covid-19 angkanya lebih dari 50 persen.

Ketua gugus kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi membenarkan bahwa yang terkonfirmasi positif covid-19 hari ini bertambah sebanyak 64 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 3.939 kasus positif Covid-19 di Jatim.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.069 orang (77,9%) masih dirawat, 522 orang (13,25%) sudah sembuh dan 322 orang (7,82%) yang meninggal dunia,” kata Joni Wahyuhadi saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (26/5/2020).

Penambahan terbesar kasus positif covid-19, kata Joni masih didominasi dari Kota Surabaya 23 kasus, Kab Malang 13 kasus, Kab Sidoarjo 9 kasus, Kab Probolinggo 5 kasus, Gresik 2 kasus, Bangkalan 2 kasus, Jombang 2 kasus, Kota Kediri 2 kasus, Lumajang 1 kasus, Kota Malang 1 kasus, Kab Madiun 1 kasus dan Sampang 1 kasus.

“Kita bersyukur pasien yang sembuh hari ini bertambah 16 orang. Namun kita juga berduka karena yang meninggal bertambah 19 orang, yakni 14 dari Surabaya, 2 dari Sidoarjo, 1 dari Jember, 1 dari Bangkalan dan 1 dari Kab Pasuruan,” ungkap Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini.

Sementara untuk kasus PDP, lanjut Joni bertambah sebanyak 615 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi 6.424 kasus PDP di Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.279 orang masih diawasi, lalu 2.577 orang sudah tidak diawasi dan 568 orang yang meninggal dunia,” jelasnya.

Jangan Pandang Remeh

Tingginya angka penambahan kasus PDP ini karena semakin massif dan agrsifnya daerah-daerah yang melaksanakan PSBB melaksanakan rapid test. Kendati demikian pihaknya tidak terlalu khawatir sebab PDP itu ada yang mengawasi sehingga potensi penularan bisa diantisipasi dengan baik.

“Kalau hasil rapid testnya reaktif, otomatis akan ditindaklanjuti dengan test swab, sehingga besar kemungkinan jumlah yang terkonfirmasi positif juga akan ikut naik dalam beberapa hari kedepan setelah hasil test swab keluar,” beber Joni Wahyuhadi.

Kemudian untuk kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah sebanyak 180 kasus baru sehingga totalnya menjadi 23.944 kasus ODP di Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.097 orang masih dipantau, 19.751 orang sudah tak dipantau dan 96 orang yang meninggal dunia,” imbuhnya.

Di tambahkan Joni, dua wilayah yang melaksanakan PSBB yakni Surabaya Raya dan Malang Raya, prosentase kasus konfirmasi positif covid-19 secara kumulatif masih didominasi Surabaya yakni sebesar 80,54 persen. Rinciannya, Kota Surabaya 60,25 persen, Kab Sidoarjo 16,26 persen dan Kab Gresik 4,03 persen.

“Kalau Malang Raya, prosentase kumulatif kasus konfirmasi positif covid-19 hanya sebesar 3,21 persen,” jelas Joni Wahyuhadi.

Sedangkan untuk rate of transmition atau matriks untuk mengukur kecepatan penyebaran virus ke orang lain secara real time dalam waktu doubling time virus (perkiraan 7 hari), rata-rata di Jatim ketemu angka 1,32.

“Artinya kalau ada 10 orang terinfeksi minggu lalu mengakibatkan 13 orang baru terinfeksi hari ini. Makanya saya sering mengingatkan bahwa covid-19 sangat infektion, sehingga tak boleh dipandang remeh,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry