Lokasi Perumahan Planet Green Sumargo (PGS) di Jalan Sumargo Lamongan, tampak dari depan, Rabu (23/2).

LAMONGAN | duta.co – Warga Perumahan Planet Green Sumargo (PGS) di Jalan Sumargo Lamongan mengeluh, distribusi pasokan air dari PDAM selama kurang lebih dua pekan ini macet tidak keluar.

Warga juga kecewa kepada pihak pengembang PGS, sebab, hingga saat ini belum ada solusi atau upaya kongkrit dari pihak pengembang untuk mengatasi masalah macetnya air PDAM tersebut.

“Selain mengeluh kita juga kecewa, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, yang harus mengedepankan perilaku hidup bersih dan juga sehat dengan rajin cuci tangan,” kata warga PGS tanpa menyebutkan nama, Rabu (23/2).

Menurutnya, kurang lebih dua minggu ini, pasokan air sudah tidak ada. Saat kran dinyalakan cuma angin yang keluar. Sebelumnya di bulan Januari lalu, keluarnya pun juga tidak lancar. Air bisa keluar pukul 01.00 WIB dini hari, itupun tidak seberapa.

“Padahal air sangat kami butuhkan untuk keperluan sehari-hari, misalnya buat kebutuhan untuk mandi, dan keperluan ibu-ibu lainnya seperti masak, cuci piring dan mencuci baju,” terang warga.

Ia mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya dan warga perumahan lainnya terpaksa tiap harinya harus membeli air tangkian dan air galon untuk keperluan sehari-harinya.

“Kita berharap pihak terkait dapat menjelaskan kepada warga perumahan kenapa bisa macet, sehingga warga perumahan tidak sampai dirugikan karena sudah membayar tiap bulannya,” katanya.

Macetnya air, kata dia, ini menjadi polemik serta protes seluruh warga perumahan PGS yang dihuni oleh sekitar 100 rumah. Ia mengatakan, sebagian memang ada yang dikontrakkan kepada orang lain oleh pemiliknya.

“Soal tagihan pembayaran air PDAM, rata-rata tiap bulannya kita membayar Rp100 ribuan. Sebetulnya keinginan warga sederhana saja, hanya menginginkan agar air itu bisa keluar, meskipun itu tidak bersih-bersih amat,” ucapnya.

Bahkan sebelumnya, lanjutnya, banyak para pelanggan warga PGS juga sudah melakukan komplain ke Instagram (IG PDAM) Lamongan. Namun tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak PDAM Lamongan.

“Cuma bilang, katanya airnya dibagi. Ini kan aneh, air melimpah kok sampai kurang-kurang. Saya rasa persoalan distribusi air PDAM ini ada yang tidak beres,” ujarnya. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry