PILKADES : Suasana RDP di Ruang Komisi A DPRD Kabupaten Kediri (Muhamad Mahbub / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Rapat Dengar Pendapat (RDP) digelar Komisi A DPRD Kabupaten Kediri bersama perwakilan warga Desa Payaman Kecamatan Plemahan bertempat di Ruang Graha Karya Wicaksana, dipimpin Drs. Lutfi Mahmudiono dari Fraksi Partai NasDem, Selasa, (10/12).

Hadir dalam acara ini, Kuswanto, S. Sos dari Fraksi Golkar, Ketut Gutomo, SH dari Fraksi Gerindra, plt. Kasatpol PP Agoeng Djoko Retmono, Imron menjabat Camat Plemahan, perwakilan Bagian hukum, Bagian Pemerintahan, Panitia Pilkades, BPD dan perwakilan warga desa setempat.

Sengketa Pilkades Payaman akhirnya terdengar kalangan wakil rakyat dan kemudian memanggil para pihak terkait atas banyakanya surat suara yang tidak mencapai 962 lembar. Untuk itu, Wakil Ketua Komisi A, Lutfi Mahmudiono dari Fraksi Partai NasDem menyampaikan, bahwa kegiatan ini digelar atas permohonan warga Desa Payaman.

Adanya pengaduan terkait permasalahan coblosan dobel pada surat suara yang mereka anggap simetris. “Polemik terjadi ditingkat pelaksanaan pada saat perhitungan suara, kemudian oleh panitia dinyatakan bahwa coblosan yang simetris itu tidak sah,” terang Lutfi Mahmudiono. Bahwa saat pelaksanaan Pilkades Serentak digelar 30 Oktober kemarin ternyata tidak tercipta demokrasi yang baik di Desa Payaman, ada indikasi terjadinya kecurangan dilakukan oknum perangkat desa dan panitia

“Menurut beberapa warga yang tidak terima dengan hal tersebut, meminta dilakukan penghitungan ulang dan untuk surat suara simetris disahkan. Berhubung tuntutan mereka tidak mendapatkan jalan terbaik, sehingga warga mengadukan permasalahan ini kepada wakil rakyat,” jelas Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri ini. Tidak seperti saat aksi sempat memanas, saat RDP ini justru suasana sarat kekeluargaan, apalagi saat juru bicara perwakilan warga desa menyerahkan berkas kepada pimpinan rapat.

‘Mohon ijin sebelum menyampaikan aspirasi, ijinkan kami untuk menyerahkan berkas kepada pak ketua’, sontak saja membuat undangan yang hadir tertawa termasuk Ketua Fraksi Partai NasDem ini. “Saya bukan ketua pak, saya masih wakil,” justru semakin menjadi suara tawa para undangan yang hadir.

Atas pengaduan ini, menjadikan pelajaran berharga untuk membuat peraturan ke depan. “Untuk ke depan, membuat aturan yang yang jelas untuk mengatur proses dan bisa dijadikan dasar hukum dalam pelaksanaan Pilkades. Sehingga hal-hal yang sekarang ini terjadi tidak akan terulang lagi,” jelasnya. (bub/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry