Warga Lamongan saat mengisi BBM di SPBU Kalikapas. Nampak Anggota Polres Lamongan dan Anggota Kodim 0812 Lamongan yang melakukan pengamanan dan monitoring.

LAMONGAN | duta.co – Pemerintah telah resmi mengumumkan kenaikan dan penyesuaian harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi. Kenaikan harga BBM mulai berlaku pada pukul 14.30 WIB Sabtu (3/9) kemarin.

Sebelumnya harga Pertalite dari Rp 7.650 naik menjadi Rp 10.000/liter. Kemudian harga solar subsidi dari Rp 5.150 naik jadi Rp 6.800/liter. Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500/liter.

Terkait dengan ditetapkannya harga terbaru BBM oleh pemerintah, masyarakat dan sebagian pengendara sepeda motor asal Lamongan tidak terlalu memusingkan kenaikan harga BBM tersebut.

Nampak di sejumlah SPBU seperti di Kalikapas dan Jalan Basuki Rahmat hanya terlihat ada beberapa antrian yang wajar. Ekornya tidak sampai menular ke jalan raya.

“Biasa saja, meski harga BBM naik kita tetap menggunakan bahan bakar untuk transportasi kan. Ya sudah tetap kita beli saja,” ucap salah seorang pengendara saat mengisi BBM di SPBU Kalikapas, Minggu (4/9).

Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi dan nonsubsidi tidak mengagetkan, karena sudah seringkali merasakan kenaikan harga BBM pada beberapa waktu lalu.

“Saya kira masyarakat tidak terlalu memusingkan naiknya harga BBM, asalkan yang terpenting stok BBM tidak sampai kosong. Sebab yang susah adalah ketika harga dinaikkan tapi BBM langka dan tidak didapatkan di mana-mana,” ungkapnya

Pantauan duta.co di lapangan, di dua SPBU yang ada di dalam Kota Lamongan, yakni SPBU Kalikapas dan SPBU Jalan Basuki Rahmat nampak didominasi oleh kendaraan yang akan mengisi BBM.

“Apa boleh buat BBM sudah naik. Akan tetapi stok BBM diharapkan aman dan tidak ada penimbunan agar semua dapat berjalan dengan baik seperti sebelum harga dinaikkan. Karena BBM juga merupakan bahan utama dalam transportasi,” katanya.

Terpisah, Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha untuk mengantisipasi terjadi antrian panjang di SPBU, pihaknya mengerahkan seluruh anggota Polres Lamongan dan Polsek Jajaran untuk melaksanakan pengamanan dan monitoring SPBU

“Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan perintah pimpinan dan juga merupakan tindakan preventif pihak kepolisian untuk mencegah antrian panjang di SPBU agar tidak mengganggu pengendara lainnya,” kata Kapolres.

Menurut dia, pengawasan dan monitoring ini dilakukan kepada masyarakat atau pengendara yang melakukan pengisian BBM di SPBU agar tetap mematuhi peraturan. Seperti tidak membeli secara berlebihan atau panic buying.

“Situasi di wilayah Lamongan terbilang aman dan juga kondusif. Tidak ada antrian yang panjang, baik di wilayah kota maupun di kecamatan lainnya. Meskipun begitu, anggota tetap tidak boleh lengah untuk memantau kondisi di SPBU,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, tak hanya anggota Polres Lamongan yang bergerak, pengamanan dan monitoring juga menggandeng Kodim 0812 Lamongan melaksanakan patroli bersama untuk pemantauan SPBU di wilayah Lamongan.

“Semua anggota sudah dikerahkan terutama Polsek Jajaran untuk memantau SPBU di wilayah masing-masing. Diharapkan tidak ada panic buying dan tidak ada antrian panjang demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” tandasnya. (ard)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry