
JOMBANG | duta.co — Warga Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang resah akibat limbah Pabrik Gula Tjoekir yang nyasar ke pertanian dan pemukiman desa setempat. Keresahan ini sebenarnya sudah lama, tetapi pihak desa masih mencari titik temu dengan pihak PG. Sampai Minggu (7/1/2018) jawabannya masih sepihak.
Dari pabrik ada jawaban, bahwa, tidak ada uang untuk kompensasi. Dengan begitu, maka, Kantor Desa Jatirejo merasa perlu menyampaikan kepada warga. “Kita sudah sampaikan keluhan warga kepada pihak Pabrik, jawabannya tidak ada anggaran keuangan untuk itu, supaya masyarakat tahu bahwa pihak desa juga sudah berupaya,” kata Samsul Huda, Kades Jatirejo kepada duta.co di Balai Desa Jumat (5/1/2018).
Dijelaskan, kondisi seperti ini sudah dua tahu. Tahun sebelumnya memang warga diberi konpensasi, tetapi pada dua tahun terakhir ini, tidak ada konpensasi.
“Kondisi seperti ini sudah dua tahun, warga tidak diberi kompensasi dari limbah tersebut, ya wajar kalau masyarakat resah, itu lihat di atas plafon atap rumah warga banyak abu, di lahan pertanian juga demikian,” katanya lagi.
Ditambahkan, pihak desa masih melakukan koordinasi untuk menindak lanjuti keluhan warga, sejauh ini masih rembukan dengan tokoh masyarakat.
“Kita masih rembukan dengan tokoh masyarakat belum kita sampaikan ke DPRD, nanti kita lihat dulu seberapa parah limbah itu, dan jika memang tidak ada tanggapan dari pihak Pabrik Gula Tjoekir ya kita ke DPRD,” jelas Kades Jatirejo ini.
Ketika duta.co berusaha mengkonfirmasi ke ADM PG Tjoekir, pihaknya tidak ada. Menurut petugas jaga, seluruh pimpinan di Surabaya. Meski demikian informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, untuk saat sekarang (katanya) tidak mungkin ada limbah.
“Limbah apa kalau sekarang, lha wong nggilingnya (giling) mulai bulan Juli dan selesai bulan Nopember awal, nah sekarang limbah apa,” katanya balik bertanya.
Ketika diberitahukan beberapa rumah warga yang atapnya banyak abu, menurutnya perlu di foto sebagai bukti. “Itu perlu difoto, kalau terkait kompensasi saya salah satunya yang mengirim sembako kepada warga yang terkena limbah,” kata lelaki yang namanya minta tidak disebutkan. (mu)