SURABAYA | duta.co – Pengurus PKS Jawa Timur melakukan ziarah wali limo, Jumat 1 Maret 2022 kemarin. Harapannya, bisa meneladani perjuangan, semangat Transformasi-Kolaborasi para wali. Dalam kegiatan ini, pengurus PKS Jatim ditemani pengurus DPD PKS Lamongan, Tuban dan Gresik.

Rombongan mengunjungi makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoro Qondi, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Syekh Maulana Ishaq, Sunan Giri dan Sunan Ampel.

Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan berharap kegiatan ziarah yang dilakukan pengurus DPW PKS Jatim yang ditemani pengurus DPD PKS Lamongan dan Gresik menjadi amal sholeh yang jadi catatan kebaikan di sisi Allah ta’ala.

“Semoga juga doa-doa yang kita panjatkan di sepanjang perjalanan Allah subhanahu wa ta’ala memberi ijabah,” katanya.

Ziarah wali, menurut pria 46 tahun ini merupakan salah satu khasanah kebaikan. “PKS sebagai partai Islam rahmatal lil alamin harus juga melakukan kegiatan ziarah wali ini,” katanya.

Dapat Ijabah

Irwan meminta pengurus PKS di Jawa Timur bisa meneladani perjuangan para wali mengenalkan agama Islam. “Para wali itu benar-benar menunjukkan Islam adalah agama yang rahmatal lil alamin. Mereka contoh sukses mempraktikkan semangat transformasi dan kolaborasi dengan masyarakat, persis dengan yang sedang kita gaungkan di Rakernas, Rakerwil dan Rakerda PKS 20200,” katanya.

Para wali, ia melanjutkan, juga berhasil melakukan banyak transformasi sosial, politik dan budaya. “Kita mengenal Sunan Bonang yang sebagai pencipta gamelan, Sunan Drajat yang juga ahli ukir dan membuat tembang, Syekh Maulana Ishaq yang punya karomah bisa menyembuhkan penyakit atas izin Allah,” jelasnya.

Ia melanjutkan, ada juga Sunan Giri yang berdakwah dengan menciptakan banyak permainan anak. Salah satu yang terkenal adalah cublak-cublak suweng. “Para wali dan ulama itu juga bersatu, berbaur dengan masyarakat membangun nusantara ini. Ini yang harus kita teladani pengurus dan anggita PKS,” tegas pria yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim ini.

Sementara Ketua Bidang Pembangunan Umat (BPU) Muhammad Aziz yang juga menjadi ketua pelaksana kegiatan ini berharap pengurus PKS bisa mengambil ibroh dari para wali.

“Tidak mudah para wali ini meyakinkan masyarakat bahwa Islam adalah agama rahmatal lil alamin, hingga saat ini menjadi agama mayoritas,” tegasnya.

Para wali itu, ia melanjutkan harus menyembunyikan nama arabnya. Ini penting agar masyarakat bisa menerima dan Belanda tidak menangkapnya. “Dalam cerita, tidak sedikit dari mereka yang mendapat fitnah dan terusir. Namun perjuangan terus berlanjut, tidak ada kata menyerah dalam kamus para wali,” tegasnya. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry