Pengajian KH. Anwar Zahid bertempat di Dusun Jeruk Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem (M. Isnan)

KEDIRI  | duta.co — Suhu politik di Kabupaten Kediri pada Bulan Ramadan semakin menghangat, menyusul safari KH Anwar Zahid Bojonegoro yang di sejumlah desa. Meski menyatakan tidak dalam rangka kampanye, namun berulangkali dia menyebut keberadaan tim Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) yang turut hadir melakukan pemantauan.

Menyikapi hal ini, Ketua Bawaslu Kabupaten Kediri, Anik Ekowati menyampaikan jika pihaknya belum menerima laporan dari Panwascam atas pengajian KH Anwar Zahid bertempat di Halaman Kantor Yayasan Atta’awun Dusun Jeruk Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem. Rabu (23/5) dimulai pukul  16.30 wib.

“Saya belum menerima laporan, ini masih melakukan pertemuan dengan Panwascam Wilayah Utara. Nanti jika sudah dapat laporan, kami akan melakukan kajian dan segera memberikan pernyataan atas pernyataan disampaikan KH Anwar Zahid,” jelas Anik Ekowati.

 Dalam pengajian digelar Yayasan Atta’awun dengan dihadiri sejumlah perangkat desa ini, secara tegas KH Anwar Zahid menyampaikan pihak Panwas seperti kurang pekerjaan, hingga harus mengawasi saat dirinya melakukan pengajian.

“Panwas kurang penggawean, enek pengajian kok diawasi. Lek kabeh iki sedulur kabeh makmur, pora yo ngunu. Enek pengajian koyok ngene kok digeruduk Panwas, lak yo ngene iki panwas seng kurang penggawean. Aku ra wedi, laporne kono yo ra popo (saya tak takut laporkan tidak apa-apa red.),” tutur ulama dari Bojonegoro ini.

 Menyikapi hal ini, Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan menindaklanjuti dengan memerintahkan jajaran Intelkam untuk melakukan kajian dengan bekerjasama dengan Bawaslu Kabupaten Kediri.

“Kami tunggu kabar dari Bawaslu, setelah mengkaji apakah ini masuk ranah Pidana atau hanya Pelanggaran Pemilu. Bila ada unsur pidana, silahkan dilaporkan ke Gakkumdu. Demikian keterangan awal yang bisa kami sampaikan,” jelas Kapolres Kediri.

Gelagat kampanye Anwar Zahid ini sudah terdengar jelas ketika menghadiri pengajian di Dusun Ngrangkok Desa Klampisan Kecamatan Kandangan, Kediri. “Saya kesini bukan kampanye, namun menyampaikan salam dari Gus Ipul untuk melakukan syiar agama. Biasanya saya awal Ramadan selalu umroh bersama keluarga. Namun karena diminta Gus Ipul, untuk meminta doa restu karena beliau akan punya gawe di pemerintahan,” katanya dalam kata pembuka.

Masyarakat sendiri bermacam-macam tanggapannya. “Sah-sah saja dia menjadi jurkam, tetapi harus ikut aturan main. Kalau terselubung begitu, sama dengan mengecoh umat. Kasihan umat, maunya ngaji dipolitiki,” tegas Sukardi, salah seorang warga Kediri. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry