SURABAYA | duta.co – Rame lagi, video ‘Habib Rizieq Menjelaskan Siapakah Wahabi Salafi dan Ustadz2nya di Indonesia?’. Minggu (9/8/2020), video pendek itu kembali beredar dari WA ke WA grup.

Bukan karena benci kepada Wahabi, tetapi, ada virus-virus berbahaya Wahabi yang menyebar di Indonesia dan bisa memicu perpecahan. Salah satu virus Wahabi itu adalah menyesatkan kaum Asy’ari, mengeluarkannya dari Aswaja (ahlussunnah wal jamaah).

“Padahal, Wahabi ini baru lahir pada abad kedua belas (12). Sementara Aswaja sudah ada dari awal, dari zaman salaf. Kok bisa yang lahir belakangan, justru mengeluar Asy’ari sebagai al-sawad al-a’dham, mazhab mayoritas muslimin terbesar di dunia. Tidak ada satu pun dunia Islam yang tidak ada Asy’ari-nya saudara. Kok bisa-bisanya mereka keluarkan dari Aswaja,” jelas Habib Rizieq Syihab dalam video berdurasi 7 menit 57 detik, yang diunggah 23 Februari 2019 lalu.

Ini, tambah Habib Rzieq, gegara ulama-ulama Wahabi, sengaja atau tidak sengaja, akan menularkan kepada wahabi di Indonesia. “Mari kita lihat saudara (tokho-tokoh) Wahabi Indonesia yang menyesatkan Asy’ari. Saya tuliskan namanya: Yazid Jawas (Yazid bin Abdul Qadir Jawas red.). Dalam buku berjudul ‘Mulia Madzab Salaf’, bab tiga belas, halaman 519 sampai 521, dia mengatakan, Asyari adalah firqoh sesat dan menyesatkan. Saya tidak fitnah, ada bukunya, dijual, dibaca orang saudara,” jelas HRS inisial terkenalnya.

Baik, yang kedua, tambahnya, kita masukkan lagi saudara nama Abdul Hakim Abdat (Abdul Hakim Amir Abdat red.). Dalam buku Risalah Bid’ah, bab 16 halaman 295 mengatakan, Asyari adalah firqoh bid’ah. “Berani betul dia membid’ahkan Asyari saudara. Padahal Asyari ini mayoritas terbesar di dunia,” ujar HRS heran.

Baik, yang ketiga, kita lihat saudara, Hartono Ahmad Jais. Dalam buku ‘Bila Kiai Dipertuhankan’, halaman 165 sampai 166, dia mengatakan Asyari bukan sunnah yang dibawa Imam Empat. Dia tulis dalam bukunya. “Ini hujatan atau bukan untuk Asy’ari, hujatan saudara. Kita dianggap bukan Ahlussunnah, bahkan dianggap sesat, ahli bid’ah, ” tegasnya sambil bertanya.

Kemudian yang keempat, Mahrus Ali, yang mengaku Mantan Pengurus NU. Dia mengarang lebih dari sepuluh buku. Isi bukunya menghantam habis amaliyah dari kalangan NU. Jadi dia sebut yang namanya tabarukan, tawasulan, ziarah kubur, qosidahan, baca nasid Islami, itu semuanya penyakit TBC, tahayul, bid’ah dan churafat.

“Jadi pengikut Asyari di Indonesia ini, dianggap sudah mengidap penyakit TBC, ada dalam bukunya, saya beli semua. Ada 11 buku yang saya beli karangan Mahrus Ali. Saya baca semua. Saya tidak berani tuliskan di sini kalau tidak punya bukunya, nanti kalau dituntut saya tidak punya. Tapi, ini semua ada bukunya,” tegasnya.

Baik, yang kelima, Firanda Andirja (Dr Firanda Andirja Abidin, Lc, MA red), yang keenam, Kholid Basalamah, yang ketujuh Bawazier (stadz Subhan Bawazier red.), yang kedelapan Ustad Riyadh Bajrey. Ini semua bisa kita dapatkan dalam youtube. Anda gak perlu repot-repot beli buku, buka youtube ketemu.

“Apa yang dilakukan Firanda Andirja? Menghantam habis tokoh Asy’ari yang sangat dihormati di Indonesia. Yaitu ulama besar dari Mekkah seorang sayyid, Abuya Sayyid Alawi Al-Maliki. Bahkan soal cium tangan dia musyrikkan.”

Baru-baru ini, tambahnya, rame menggugat sayyiduna dan minal aidin. “Urusan Minal Aidin yang diamalkan kaum Asyaria Indonesia digugat. Bid’ah lah, gak nyunnah lah,. Disindir-sindir, apa itu minal aidin, selamat kembali, kembali dari apa? Ma sya Allah, ada sindiran seperti itu.”

Sekali lagi, demikian warning HRS, hal yang tidak penting, mereka korek, akhirnya terjadi perdebatan di mana-mana dan bisa mengantarkan pada perpecahan. Belakangan juga rame, kaum Asy’ari di mana ketika ba’da salat baca wirid, salawat, katanya lagi nyanyi. Itu lagu ba’da maghrib. “Kalau mereka tidak mau dzikir bersama,  ya nggak usah ikut, tidak usah usil dengan amaliah suadaranya.”

“Riyadh Bajrey saudara. Ini paling ekstrem lagi. Dia katakan demo siapa pun sesat dan halal darahnya. Bahkan dia mengatakan kita ini dituduh wahabi, hajar yang menuduh kita. Orang yang datang ke kiai dilecehkan.”

“Kalau saudara-saudara saya di Wahabi yang baik, santun, yang selama ini dekat dengan saya, tidak mau melihat saya mengkonter seperti ini, maka, tolong lah nasehati mereka ini. Jangan mentang-mentang kita diam, mereka terus menindas kita,” jelas HRS.

“Bukan mereka saja yang hafal Alquran, bukan mereka saja yang hafal hadits, bukan mereka saja yang tahu tafsir, bukan. Ahlussunna wal jamaah itu gudang ulama, gudang ahli tafsir, gudang ahli hadits, gudang ahli usul, gudang ahli aqidah. Mau cari yang bagaimana, kita sediakan. Kalau tidak ingin kita marah, tolong mereka ini diredam.”

“Jangan bikin pernyataan yang memecah belah umat. Kalau dibiarkan lama-lama kita tersinggung, lama-lama wahabi bisa diganyang juga . Itu yang kita tidak mau terjadi saudara. Biarkan perpecahan terjadi di Syiria, Irak, yang terjadi di Yaman, tetapi, tidak boleh terjadi di Indonesia,” pungkas HRS. (mky, youtube)