Siswa SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya, Lavinia Jesslyn Prayogo dengan banyak medali da piagam lomba olimpiade matematika. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Siswa SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya, Lavinia Jesslyn Prayogo meraih banyak penghargaan olimpiade matematika. Di usianya yang masih sepuluh tahun Lavinia menjadi anak yang sangat jenius baik di tingkat nasional maupun internasional.

Perempuan berzodiak Libra ini mengungkapkan dia sangat menyukai matematika sejak TK, karena merasa tertantang oleh soal-soal logika yang terdapat di dalamnya.

Bagi Lavin, kesenangan terbesar adalah dapat menyelesaikan soal-soal tersebut tanpa perlu menghafal banyak rumus seperti yang dibutuhkan dalam pelajaran lain.

Meskipun begitu, Lavin, yang sebelumnya pernah meraih juara 1 dalam turnamen matematika di Bulgaria, mengakui kurang menyukai materi matematika yang mengharuskan menghafal banyak rumus, seperti bangun ruang dan lain sebagainya.

“Ia tidak pernah menyerah dan terus berusaha memahami setiap bab pelajaran matematika, meskipun tidak begitu menyukai soal-soal yang mengharuskan menghafal rumus,” kata ibunya, Maria Natalia.

Menurut Maria, Lavin dulunya memiliki kepribadian yang pesimis dan mudah putus asa jika tidak dapat menjawab satu soal dalam ujian di sekolah.

Namun, sikapnya berubah setelah ibunya sering mengikutkan siswa peraih juara olimpiade sains dan matematika internasional di Jepang ini lomba-lomba matematika.

Kini, perempuan yang pernah meraih juara 1 dalam ajang Generasi Berprestasi Nutrimax 2022 ini merasa lebih percaya diri dan optimis dalam menghadapi setiap olimpiade yang diikutinya. Meskipun mengalami perkembangan yang positif, Lavin tetap rendah hati.

Meski lemarinya dipenuhi dengan berbagai penghargaan dari olimpiade yang pernah diikutinya, Lavin tidak pernah sombong. Karena sikap rendah hati ini, ia memiliki banyak teman dan dikagumi oleh banyak orang.

Hingga usianya yang baru menginjak 10 tahun ini, Lavin telah meraih ratusan penghargaan sebagai juara dalam olimpiade matematika, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Baru-baru ini, Lavin berhasil meraih juara dalam ajang final internasional GMEC (Global Mathematics Elite Competition) yang diadakan di Hongkong. Ia berhasil membawa pulang lima medali, piala champion (sebagai peraih nilai tertinggi), dan sertifikat sebagai bukti prestasinya yang luar biasa dalam mengharumkan nama Indonesia.

Semua prestasi yang telah diraih oleh Lavin merupakan hasil dari usahanya yang gigih dan kerja keras dalam mempelajari matematika dengan tekun dan penuh semangat.Lavinia Jesslyn Prayogo (10), seorang siswa SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya, telah menginspirasi banyak orang dengan bakat matematikanya yang luar biasa.

Lavin, begitu ia akrab disapa, telah meraih ratusan penghargaan dari kejuaraan olimpiade matematika, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Perempuan berzodiak Libra ini mengungkapkan bahwa dia sangat menyukai matematika sejak TK, karena merasa tertantang oleh soal-soal logika yang terdapat di dalamnya. Bagi Lavin, kesenangan terbesar adalah dapat menyelesaikan soal-soal tersebut tanpa perlu menghafal banyak rumus seperti yang dibutuhkan dalam pelajaran lain.

Meskipun begitu, Lavin, yang sebelumnya pernah meraih Juara 1 dalam turnamen matematika di Bulgaria, mengakui kurang menyukai materi matematika yang mengharuskan menghafal banyak rumus, seperti bangun ruang dan lain sebagainya.

“Ia tidak pernah menyerah dan terus berusaha memahami setiap bab pelajaran matematika, meskipun tidak begitu menyukai soal-soal yang mengharuskan menghafal rumus,” kata ibunya, Maria Natalia.

Menurut ibunya, Lavin dulunya memiliki kepribadian yang pesimis dan mudah putus asa jika tidak dapat menjawab satu soal dalam ujian di sekolah. Namun, sikapnya berubah setelah ibunya sering mengikutkan Lavin dalam lomba-lomba matematika dengan siswa-siswa juara Olimpiade Sains dan Matematika internasional di Jepang.

Kini, perempuan yang pernah meraih juara 1 dalam ajang Generasi Berprestasi Nutrimax 2022 ini merasa lebih percaya diri dan optimis dalam menghadapi setiap olimpiade yang diikutinya. Meskipun mengalami perkembangan yang positif, Lavin tetap rendah hati.

Meski lemarinya dipenuhi dengan berbagai penghargaan dari olimpiade yang pernah diikutinya, Lavin tidak pernah sombong. Karena sikap rendah hati ini, ia memiliki banyak teman dan dikagumi oleh banyak orang.

Hingga usianya yang baru 10 tahun ini, Lavin telah meraih ratusan penghargaan sebagai juara dalam olimpiade matematika, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Baru-baru ini, Lavin berhasil meraih juara dalam ajang final internasional GMEC (Global Mathematics Elite Competition) yang diadakan di Hongkong. Ia berhasil membawa pulang lima medali, piala champion (sebagai peraih nilai tertinggi), dan sertifikat sebagai bukti prestasinya yang luar biasa dalam mengharumkan nama Indonesia.

Semua prestasi yang telah diraih oleh Lavin merupakan hasil dari usahanya yang gigih dan kerja keras dalam mempelajari matematika dengan tekun dan penuh semangat. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry