Kampung Baru : Eko Heri Susanto menunjukkan bekas luka usai dihajar Pak RT bersama dua orang (Muhamad Mahbub/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Ditemui di rumahnya masing-masing, Eko Heri Susanto maupun Suminto, dua orang masih memiliki hubungan kekerabatan warga RT. 19 RW. 06 Dusun Mulyorejo Desa Kampung Baru Kecamatan Kepung menjadi korban pengeroyokan dilakukan tiga orang. Pelakunya tidak lain, Tonaji, Ketua RT bersama Mistaji dan Yudi, kemudian atas kejadian ini ditangani Satreskrim Polres Kediri.

Diberitakan sebelumnya, sosok Ketua RT dibantu dua orang telah menggeroyok warganya. Ditemui dirumahnya, Eko megaku bahwa kejadian pengeroyokan pertama terjadi di salah satu warung. “Saya dipukul, kemudian didorong keluar warung juga diludahi. Saya dituduh tidak menghormati pak Ketua RT,” terangnya.

Dikira kasus telah selesai, sesampainya di rumah, ternyata Ketua RT bersama dua orang ini menyusul dan kembali menganiaya dirinya. “Sambil mengucapkan kata-kata kotor, kemudian leher saya ada yang cekik dan ada yang mukul ke arah wajah saya,” terang Eko kepada duta.co saat dikonfirmasi di rumahnya.

Atas luka lebam pada leher dan bahu, Eko kemudian atas saran keluarganya melaporkan kasus ini ke Polres Kediri kemudian dilakukan visum di RSUD Pare. “Namun ternyata saya mendapat kabar, Pak RT kembali datang dan kali ini paman saya, Pak Suminto yang dihajar hingga berdarah. Saya kaget saat dikirimi foto-fotonya,” jelasnya.

Datang Berdalih Minta Maaf

Kampung Baru : Wajah Suminto babak belur usai dihajar Pak RT bersama dua orang (istimewa/duta.co)

Usai kejadian, selang sehari sebenarnya Pak RT bersama istrinya berusaha menemui dirinya dengan dalih ingin minta maaf. “Kalau Pak RT sampai sekarang tidak terlihat berada di rumah, dari kemarin tidak pernah jumpa. Memang hari kedua datang bersama istrinya, namun saya sedang keluar rumah. Ditemui bapak saya dan tujuannya mengaku ingin minta maaf. Ini masih luka lebam pada leher dan bahu saya,” jelas Eko sambil menunjukkan.

Pihak Polres Kediri melalui Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Ambuka Yudha Hardi Putra membenarkan kejadian ini. Pihaknya saat ini masih menyelidiki dan meminta keterangan dari sejumlah saksi mata. “Memang benar kasus ini, masih kami selidiki dan minta keterangan dari sejumlah saksi mata,” jelas Kasat Reskrim saat dikonfirmasi kemarin. (bub/nng)