MENEMUI : Sejumlah anggota dewan menemui pimpinan PTPN XI di Surabaya. (duta.co/faisal)

PROBOLINGGO | duta.co – DPRD Kabupaten Probolinggo meminta Pemkab dan PTPN XI duduk bareng agar pabrik gula (PG) di Kabupaten Probolinggo eksis dan tidak ditutup. Desakan tersebut salah satunya disebabkan oleh belum dimulainya penggilingan di PG Pajarakan.

Kondisi tersebut membuat warga dan pelaku usaha sekitar PG mengalami penurunan omzet. Terutama anang becak dan warung yang membuka usaha di sekitar PG Pajarakan.  Agar PG Pajarakan memulai penggilingan, sejumlah anggota dewan datang ke kantor PTPN XI di Surabaya.

Wakil Ketua DPRD Wahid Nurahman mengatakan, belum dimulainya penggilingan di PG Pajarakan memantik Pimpinan Dewan dan Komisi D DPRD yang diwakili para pimpinan komisinya untuk  datang Surabaya.

Kedatangan para anggota legislator disambut baik oleh Dirut PTPN XI Gede Meivera, Dirut Komersial Sucipto Prayitno, Direktur Produksi Daniyanto, mendampingi juga Gener Manager PG Pajarakan, PG Gending dan PG Wonolangan.

“Dalam pertemuan kami sangat menaruh harapan agar PG Pajarakan tahun ini bisa buka giling sehingga roda perekomian masyarakat di sekitar PG Pajarakan bisa semakin menggeliat dan terdongkrak kembali,” kata Wahid, Selasa (16/7/2019).

Menurut Gede Meivera, tidam segera dimulainya giling PG Pajarakan karena bahan baku sebagaj penyuplai dimulainya giling PG Pajarakan masih belum cukup.

Ke depan Gede berharap agar ada support dari pemerintah daerah dan DPRD sehingga masyarakat bergairan lagi untuk menanam tanaman tebu kembali.

Menurutnya tanaman tebu masih bisa bersaing dengan tanaman yang lain dari segi penghasilan manakala tananam tebu dikelola dengan baik.

Karena itu Wahid mendorong agar pemkab lewat instansi terkait segera duduk bareng dengan PTPN XI utk mencari solusi terbaik agar tiap musim giling di tiga PG yang ada di Kabupaten Probolinggo tidak kekurangan bahan baku lagi.

“Supaya PG yang ada di wilayah Kabupate  Probolinggo yang merupakan peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang berdiri pertama kali pada tahun 1832 bisa produksi normal kembali seperti masa masa kejayaannya dulu,” tukasnya.

Di wilayah residen Probolinggo pernah ada 11 PG yang pernah memproduksi gula, seperti PG Gending, PG Wonolangan, PG Maron, PG Soember Kareng, PG Oemboel, PG Wonoaseh, PG Kandang Djatie, PG Phaeton, PG Djabung, PG Bagoe, PG Seboro.

“Sekarang tinggal tiga PG yang masih bertahan. Masak ketiga PG tersebut akan bernasib sama dengan PG yang sudah tutup?” pungkasnya. afa

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry