Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie berfoto bersama tiga profesor yakni Prof Suprapto Ma'at, Prof Siti Maghfirotun Amin dan Prof Muslimin Ibrahim yang akan dikukuhkan, Kamis (6/1/2022). DUTA/endang

Tepiskan Semua Tawaran demi Mengabdi di Kampus NU

SURABAYA | duta.co – Kamis (6/1/2022), Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Prof Dr Ir Achmad Jazidie,MEng akan mengukuhkan tiga guru besar ber-Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK). Ketiganya adalah Prof Suprapto Ma’at (Fakultas Kesehatan), Prof Siti Maghfirotun Amin dan Prof Muslimin Ibrahim (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/FKIP).

Ketiga guru besar ini nantinya akan memperkuat Unusa sesuai dengan bidangnya masing-masing. Prof Suprapto dikenal sebagai ahli imunologi, Prof Siti Maghfirotun Amin dalam bidang matematika dan Prof Muslimin Ibrahim dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Ketiga dosen ini sebenarnya sudah menyandang gelar guru besar di tempatnya menjadi dosen sebelumnya. Namun di masa pensiun, ketiganya melanjutkan menjadi guru besar dengan mengabdi di Unusa sebagai dosen.

Sesuai aturan, hal ini tidak melanggar karena guru besar yang sudah purna tugas dengan status NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bisa memperpanjang gelar profesornya di lembaga pendidikan yang baru dengan batas waktu sembilan tahun atau sampai usia 79 tahun. Yakni lima tahun pertama, kemudian diperpanjang dua tahun dan kemudian diperpanjang lagi dua tahun kedua.

Bagi Unusa, kehadiran ketiga guru besar ini akan menambah jumlah guru besar yang sudah ada sebelumnya yakni dari Fakultas Kedokteran.

Rektor Prof Achmad Jazidie berharap ketiga guru besar ini bisa menyumbangkan keahlian yang dimiliki untuk kemajuan Unusa. “Untuk Prof Maghfirotun Amin dan Prof Muslimin, kami berharap nanti bisa mengembangkan PPG (Program Profesi Guru) yang ada di Unusa. Selain itu nantinya bisa berkembang lagi dengan program profesi guru dalam jabatan, prajabatan dan sebagainya,” ujar Prof Jazidie, Rabu (5/1/2022).

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Sedangkan untuk Prof Suprapto Ma’at, Prof Jazidie berharap bisa mengembangkan Fakultas Kesehatan dengan keahlian yang dimiliki. “Keahlian beliau ini sungguh luar biasa. Banyak hal yang sudah diperbuatnya. Kami berharap itu bisa ditularkan di Unusa ini,” tandasnya.

Prof Siti Maghfirotun mengaku selepas masa pensiun dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) banyak lembaga pendidikan tinggi yang menawarinya untuk menjadi dosen. Namun, Prof Mohammad Nuh (Ketua Yarsis yang menaungi Unusa) sudah lebih dahulu menghubunginya dan mengajaknya bergabung dengan Unusa.

“Semua tahu bagaimana Prof Nuh kalau bicara. Saya langsung mantap untuk bergabung. Semua tawaran saya tepiskan. Saya mantap di Unusa,” tandas Prof Amin, panggilan akrabnya.
Sementara Prof Suprapto mengaku sejak kecil sudah dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU). Bapaknya yang bekerja sebagai tukang cukur, selalu berpesan padanya agar tidak melupakan NU.

“Dulu di tempat cukur bapak saya di Kecamatan Genteng Banyuwangi, ada logo dan tulisan bumi diikat tali tampar. Bapak saya hanya berpesan jangan lupakan itu. Ya sekarang waktunya saya mengabdi,” tukasnya.

Sementara Prof Muslimin mengaku memang sudah memiliki naluri untuk mengabdi ke kampus Islam. Sebelumnya, dia pun bergabung dengan kampus Islam lain sebelum adanya Unusa. “Tapi ketika ada Unusa dan ada yang menawarkan untuk bergabung, saya bergabung,” tukasnya.

Prof Jazidie mengatakan, Unusa memiliki empat prioritas ke depannya yakni mutu, tata kelola yang baik, sumber daya manusia (SDM) yang bermutu dan kepemimpinan. Untuk menuju ke arah sana, ada tiga strategi yang dilakukan yakni sinergi, excellency (keunggulan) dan menganekaragamkan sumber pendanaan.

Untuk sinergi, Unusa akan melakukan kerjasama dengan siapa saja dan lembaga apapun yang bisa memajukan Unusa ke depan. “Karena semua SDM di Unusa harus bekerja keras, bekerja sungguh-sungguh, kerja cermat dan serius. Semuanya demi mencapai Akreditasi Unggul. Akreditasi Unggul ini adalah konsekuensi dari kerja keras, kerja cermat yang sudah dilakukan,” tandasnya.

Dengan cara itu, kata Prof Jazidie, SDM Unusa akan berkualitas dan terus meningkat kualitasnya. “Jumlah guru besar ini adalah bagian dari strategi sinergi agar bisa menciptakan SDM unggul,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry