Ketua NU Circle, Gatot Prio Utomo menyerahkan modem pembelajaran matematika kepada Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pelajaran matematika masih menjadi sesuatu yang menakutkan bagi siswa. Tak mengherankan jika penilaian asesmen kompetensi minimun (AKM) menyebutkan dua dari tiga siswa buta matematika. Buta dalam pengertian, siswa bisa menghitung namun tidak bisa memahami.

Ini sungguh memprihatinkan. Karenanya, Nahdlatul Ulama (NU) Circle, sebuah organisasi para profesional Nahdliyin tergerak untuk memberikan pelatihan bagi para guru khususnya sekolah dasar sederajad tentang Pendidikan (Tadris) Matematika.

Menggandeng Paragon Corp dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Training of Trainer ini diikuti 80 guru yang berasal dari sekolah dasar di bawah LP Maarif di Surabaya, Gresik, Lamongan dan Bojonegoro serta beberapa kota lain di Jatim.

Alasan disasarnya guru pendidikan dasar, karena mereka adalah kunci peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Infoi Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

“Bagaimana di 2045 kita memiliki generasi emas jika anak-anak bangsa ini tidak dibenahi pendidikannya. Melahirkan generasi emas harus didesain, tidak bisa instan dan kunci utama peningkatan kualitas itu adalah guru khususnya di tingkat dasar,” jelas Gatot Prio Utomo selaku Ketua NU Circle saat pembukaan ToT di Auditorium Unusa, Sabtu (9/4/2022).

Dikatakan Gatot, matematika merupakan pembelajaran penting agar kualitas anak bangsa meningkat. “Ini pertaruhan kita. Persaingan sangat luar biasa. Tanpa kemampuan matematika akan sulit bersaing. Ironisnya, pengusaan matematika anak-anak Indonesia itu berada di peringkat 72 dari 78 negara,” tambah Gatot.

Pelatihan para guru SD sederajad tentang Tadris Matematika di Unusa. DUTA/ist

Pelatihan akan digelar selama lima hari hingga Kamis (14/4/2022) atau selama 36 jam. Dalam pelatihan ini, intinya akan belajar bahwa matematika itu ada standar prosesnya bukan hanya hasil. Dan juga para guru akan dilatih untuk mengetahui dua hal penting yakni kepekaan dan keterampilan.

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie mengatakan Unusa memiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang fokus pada pendidikan dasar yakni program studi Pendidikan Guru (PG) PAUD dan PGSD.

“Karena kami dari awal ingin mencetak guru-guru yang berkualitas sehingga dengan begitu, pendidikan dasar kita akan berkualitas pula. Mungkin ini sejalan dengan program NU Circle yang fokus pada pelatihan guru pendidikan dasar,” ungkap Prof Jazidie.

Prof Jazidie juga mendukung program NU Circle untuk melatih guru tentang pendidikana matematika. “Karena matematika itu adalah bahasa dari ilmu pengetahuan,” tukasnya.

Siti Andriani yang merupakan Master Trainer Gernas Tastaka menjelaskan, dalam ToT ini peserta atau guru dikenalkan pada beberapa pendekatan proses yang disesuaikan dengan pola pikir anak.

“Kami akan kenalkan pendekatan kongkrit gambar abstrak yang dapat membantu para guru, karena matematika jika diajarkan dengan cara benar dan menyenangkan tidak lagi menjadi momok yang menakutkan,” terangnya.

Andri menjelaskan, mengajarkan matematika itu harus disesuaikan dengan pola pikir anak urutannya melalui proses gambar, kongkrit, baru ke abstrak. Pada belajar bilangan juga harus sesuai dengan kepekaan dan keterampilan.

“Jadi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam cara mengajar matematika agar siswa bisa memahami dan senang. Ini semua akan diberikan dalam TOT yang akan berlangsung selama lima hari atau 36 jam tatap muka,” ucapnya.

Wakil Rektor I Unusa Prof Kacung Marijan berharap melalui TOT guru-guru matematika bisa mengajarkan matematika kepada siswa dengan cara asik dan menyenangkan. “Dipilihnya kelompok guru, harapannya bisa menularkan kepada guru matematika lainnya di kota asal para peserta,” ucapnya.

Desti Putri Lestari, perwakilan dari Paragon Corp, sebuah perusahaan kosmetik yang berpusat di Bandung, mengatakan, pihaknya mendukung programToT ini karena perusahaannya memiliki program corporate social responsibility (CSR) yang fokus pada empat pilar salah satunya pendidikan. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry