MALANG | duta.co – Universitas Tribhuana Tungga Dewi (Unitri) selalu mengedepankan pembentukan karakter dalam perkuliahannya. Diharapkan dengan begitu lulusannya tidak hanya pandai dalam akademik. Namun juga beretika santun dan punya kelebihan wawasan kebangsaan.

Menurut Rektor Unitri Prof Dr Ir Eko Handayanto MSc bahwa negara Indonesia terdiri dari beragam suku, agama maupun budaya. Maka mahasiswa kampus ini diajari untuk toleran terhadap keberagaman tersebut. Tak sekedar menyampaikan pentingnya toleransi, bahkan universitas ini mendirikan unit wawasan kebangsaan yang mengajarkan para mahasiswanya berkarakter.

“Untuk menjadikan anak pintar itu tidak sulit. Namun untuk menjadi anak yang berkarakter santun juga mandiri itu yang sulit,” ungkap Prof Eko.

Lebih lanjut Rektor Unitri menuturkan, awal masuk kampus ini pembekalan Ospek maba melibatkan pemangku kebijakan setempat seperti Lurah, RW dan RT. Hal ini sebagai upaya untuk lebih menyatu terhadap masyarakat sekitar. Lantaran universitas ini tidak ingin menjadi menara gading.

Dalam keseharian pun seperti kerja bakti di kampung sekitar kampus sebagai ikhtiar untuk menyatu dengan warga sekitar. Hal-hal kecil seperti bersihkan selokan, mengangkut sampah, kesemuanya dilakukan bersama masyarakat sekitar.

“Tentunya dengan menyatu berbaur membangun lingkungan, warga akan simpati terhadap sivitas Unitri,” ujar Prof Eko.

Pihak kampus ini juga berkomitmen lebih akrab dengan Kelurahan setempat. Dimana kenyataannya Unitri merupakan bagian dari Kelurahan. Rektor berharap jalinan ini pihak Kelurahan dapat memanfaatkan kampus ini sebagai solusi permasalahan masyarakat.

“Kami membuka diri untuk memberikan beasiswa sekolah maupun kuliah gratis di Unitri, khusus untuk warga sekitar Kelurahan sini,” tutur Prof Eko.

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry