MALANG | duta.co -Universitas Islam Malang (Unisma), menurutĀ Instruktur Pendidikan Kader Penggerak (PKP) NU nasional, KH Enceng Sobirin, bahwa perguruan tinggi inilah yang pertama kali mengajukan PKP NU khusus untuk para dosennya. Menyusul kemudian para Bupati dan anggota legislatif yang ingin merapatkan barisan di ormas terbesar ini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Instruktur PKP NU nasional, KH Enceng Sobirin saat hadir dalam acara PKP NU Unisma di kampus kebanggan NU ini. Diikuti 240 dosen di lingkungan Unisma, yang diselenggarakan selama 3 hari penuh, dan ini merupakan angkatan XVII.
āSaya mengapresiasi Unisma yang berkenan merapatkan barisan dosen-dosennya dengan ikut PKP NU ini, menyusul, permintaan para Bupati, anggota DPRD. Ini merupakan ikhtiar NU untuk menjaga Islam Aswaja, menjaga Pancasila, dan menjaga NKRI,ā ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Bakri MSi, menyatakan, bahwa dengan jargon Unisma dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia, maka motto tersebut akan diformulasikan segera dengan membentuk tim khusus untuk mengkonkritkannya
āPengalaman pribadi saya, dalam memimpin universitas hingga sebesar ini, tak lain dari rangkaian inovasi dalam berbagai hal. Dimana ketika usai sholat malam lantas wirid Hasbunalloh Waniāmal Wakil, seakan seperti banyak aulia berbaju putih mengelilingi sembari mengulurkan tangan. Saya tidak tahu apa makna dari semua itu, namun saya yakin, munculnya ide dan gagasan besar, semuanya berawal dari membangun kedekatan dengan Sang Kholiq,ā tutur Prof Maskuri.
Instruktur PKP NU Jawa Timur, KH Samsul Rizal yang hadir juga menyampaikan, di tahun 1943 Mbah Hasyim Asyari memberi wejangan āBangkitlah saudaraku para ulama, rapatkanlah barisanmu, konsolidasikan kekuatanmu, teguh dan percayalah pada kekuatan NU, pada saatnya akan jayaā.
āMaka kader NU penting dalam memahami sejarah, dimana cara bergerak membawa NU harus sesuai dengan apa yang dicita-citakan para pendiri NU,ā tandas KH Samsul Rizal. (dah)