HM. Joesoef (kiri) penulis buku Yusuf Mansur Obong. foto; Faizal

SURABAYA | duta.co – Sebuah buku berjudul ‘Yusuf Mansur Obong’ di launching di Surabaya. Buku yang berisi tentang sisi lain Yusuf Mansur ini ditulis oleh seseorang yang mengaku sebagai kawan lama ustadz kondang asal Jakarta ini.

Dalam buku ini diungkap masa lalu dan dugaan rentetan penipuan yang dikendalikan pendiri Paytren itu. Melalui buku ini HM. Joesoef selaku penulis ingin menghentikan kebohongan Yusuf Mansur

“Tujuan saya ingin menghentikan Yusuf Mansur yang membohongi jamaah atau ummat. Sejak praktik investasi batu bara sampai saat ini, mirip-mirip. Hanya casingnya saja yang berbeda,” ujar Joesoef dalam peluncuran buku di rumah makan di Jl Gayungsari, Surabaya, Selasa (18/2/2020).

Jesoef mengaku menyelesaikan buku ini selama dua bulan. Setelah sebelumnya menuliskan dengan bunga rampai di sebuah blog thayyiba.com.”Penulisan buku ini total 6 bulan dengan 33 Bab dengan judul kasus yang berbeda-beda,” tambahnya.

Dirinya melakukan riset dengan mengamati praktik bisnis yang dijalankan Yusuf Mansur.

“Salah satunya perumahan syariah ternyata bodong di Sedati, Sidoarjo. Saya dua pekan yang lalu ke sana. Ternyata Developernya itu sewa tanah selama 10 tahun 2014-2024. Dari 40 orang yang sudah melapor, developer itu sudah bisa mengumpulkan uang Rp5 miliar,” kata pria yang mengaku mengenal Yusuf Mansur sejak 20 tahun yang lalu.

Melalui buku ini, Joesoef ingin membuka mata publik bahwa banyak penipuan yang dilakukan oleh Yusuf Mansur. Penerbitan buku ini sekaligus sebagai bentuk kekecewaan Joesoef terhadap para ulama dan kiai yang tahu keburukan Yusuf Mansur tapi diam.

Dalam peluncuran buku ‘Yusuf Mansur Obong’, dihadiri seorang wanita yang merasa tertipu Yusuf Mansur. Dia adalah Hilwa Humaira warga awal Magetan yang pernah bekerja di Hongkong sebagai TKW.

Hilwa mengaku pernah menjadi star leader internasional dan marketing executive dari lini usaha yang dijanjikan Yusuf Mansur. Menurutnya, modus operasinya bermacam-macam. Ia bertugas mencari member. Total kerugian yang dideritanya dari mengikuti beberapa investasi YUsusf mansur sekita Rp 70 juta ditambah biaya lain.

“Saat menjadi star leader mendapatkan smart phone seharga Rp 1 juta dan saya tidak bisa ambil karena biaya ngirim mahal dari Indonesia ke Hongkong,” katanya.

Menurut Hilwa, para TKW yang menjadi member juga ditarik sedekah bulanan dengan janji anak-anak mereka bisa masuk ponpes tanpa biaya. “Namun saat beberapa member mendaftarkan anaknya ke pesantren Yusuf Mansur, kita tetap dikenkan biaya dan nilainya cukup mahal dibanding pesantren lain di Indonesia,” katanya.

Merasa menjadi korban penipuan, Hilwa mencoba melakukan somasi ke Yusuf Mansur tapi tidak direspons. Sekarang dia akan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Tangerang, sambil menunggu teman-temanya sesama korban.

“Saya ini segera diakhiri. Saya sudah capek sudah banyak mengeluarkan biaya dan lelah,” katanya. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry